Madrid (Antara/Reuters) - Pelatih Barcelona Luis Enrique percaya bahwa tim asuhannya layak memenangi "liga terbaik di Eropa" ketika mereka bertekad mengunci gelar Liga Spanyol pada pertandingan yang berpotensi menjadi klimaks terhadap musim kompetisi Spanyol pada Sabtu.

Meski sang juara bertahan berada di posisi terdepan untuk mempertahankan gelar, bagaimanapun, rival abadi mereka Real Madrid dapat memaksimalkan seandainya tim Katalan itu tergelincir -- dan sejarah telah membuktikan hal itu mungkin terjadi.

Jika pemuncak klasemen Barcelona memenangi pertandingan terakhirnya musim ini di markas tim peringkat ke-16 Granada, mereka akan mengamankan mahkota Liga Spanyolnya untuk yang ke-24 kali.    

Saat ini pasukan Zinedine Zidane hanya terpaut satu angka di belakang dan jika mereka menang di kandang Deportivo La Coruna, yang berada di peringkat ke-13 di klasemen, dan Barca gagal mengalahkan Granada, Real akan meraih gelar untuk ke-33 kalinya.

Kabar baik untuk Barcelona adalah mereka tidak pernah kehilangan gelar liga saat kompetisi memasuki pertandingan-pertandingan putaran terakhir. Kabar buruknya adalah, pernah terjadi sebanyak tujuh kali di mana satu tim menggeser pemuncak klasemen pada pekan terakhir kompetisi untuk kemudian meraih gelar.

Hal itu terakhir kali terjadi pada 1994, ketika pemuncak klasemen Valencia bermain imbang 0-0 di markas Deportivo, hasil yang membuat Barcelona dapat mendepak mereka.     

Tahun ini, Luis Enrique yakin timnya akan mampu mempertahankan keunggulan meski belakangan ini mendapat pukulan, dengan tersingkir dari Liga Champions dan kehilangan keunggulan sembilan angka di puncak klasemen Liga Spanyol.

"Kita berbicara mengenai liga terbaik (Liga Spanyol) di Eropa. Ini merupakan liga yang berat," kata Luis Enrique kepada situs resmi Barcelona.

"Mungkin bagian terakhir tidak berjalan sebagaimana yang kami inginkan, namun jika kami harus memenangi gelar pada pertandingan terakhir, maka kami akan melakukannya pada pertandingan terakhir."

"Real tidak pernah berada di puncak klasemen melalui permainan mereka sendiri pada musim ini. Dengan jumlah pekan di mana kami berada di puncak dan permainan kami, menurut saya kami layak atas hal itu"

Trio penyerang
Hanya sedikit yang tidak setuju dengan penilaian itu, yang diwarnai dengan ketajaman trio penyerang Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar.

Mereka terlihat melaju mulus menuju gelar sampai penampilan yang menimbulkan kebingungan di mana mereka hanya mendulang satu angka dari empat pertandingan liga, dan mereka kalah dari Atletico Madrid di perempat final Liga Champions.

Sampai saat ini mereka terlihat telah menemukan kembali kemampuan terbaiknya, memenangi empat pertandingan terakhir di liga yang jika ditotal menghasilkan skor 21-0, dan menghancurkan rival sekota Espanyol 5-0 pada Minggu untuk mempertahankan keunggulan di puncak klasemen.

Jika Barca kalah pada Sabtu dan Real bermain imbang, tim Katalan itu akan merengkuh mahkota berkat keunggulan rekor "head to head" atas pasukan Zidane musim ini.

Setelah mengalahkan Granada dengan skor 4-0 pada Januari berkat trigol Messi, lawatan mereka ke Andalucia semestinya tidak akan menimbulkan kecemasan terhadap Luis Enrique, namun mereka akan harus menang sebab Deportivo tetap berpeluang kalah telak dari Real, seperti yang mereka alami saat takluk 0-8 dari Barcelona pada bulan lalu.

Meski menelan kekecewaan karena gagal menjadi tim pertama sejak AC Milan pada 1990 yang mampu memenangi Piala Eropa untuk dua musim berturut-turut, Barca masih berpeluang meraih gelar ganda di kancah domestik ketika berhadapan dengan Sevilla di final Piala Raja di Madrid pada 22 Mei.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016