Bengkulu (Antara) - Belasan hektare padi yang memasuki masa panen terendam banjir yang menggenangi lahan pertanian Kota Bengkulu sejak 13 Mei 2016.

Salah seorang petani pemilik sawah yang terendam banjir, Damsi di Bengkulu, Sabtu, mengatakan dirinya bersama petani lain merugi akibat bencana banjir tersebut.

"Rencana hari ini kami mau panen, ternyata pagi Jumat sudah terendam banjir," katanya.

Tidak tanggung-tanggung, banjir meluap bahkan mencapai setinggi tanaman padi, sejumlah padi bahkan hanyut bersama banjir.

"Kami terpaksa panen dalam keadaan banjir ini, kalau tidak, kerugian akan lebih besar lagi," katanya.

Damsi mengatakan, dirinya memiliki dua hektare dari belasan hektare sawah yang terletak di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu itu.

"Saya masih bisa selamatkan beberapa, teman-teman yang lain, terpaksa menunggu air surut untuk panen," ucapnya.

Banjir yang terjadi dari Jumat pagi itu memang cukup tinggi dibandingkan kejadian serupa yang pernah terjadi, bahkan sejumlah kelurahan tergenang banjir.

Seperti di Kelurahan Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Suka Merindu, Tanjung Jaya, Tanjung Agung, Semarang, dan Bentiring.

Banjir kali ini terjadi akibat curah hujan cukup tinggi baik di hulu Sungai Muara Bangkahulu yakni di Kabupaten Bengkulu Tengah, maupun di Kota Bengkulu.

Sepekan terakhir dua daerah tersebut diguyur hujan pada rentang waktu siang sampai pagi hari. Hal itu membuat air sungai Muara Bangkahulu meluap. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016