Rejanglebong (Antara) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mulai meningkatkan pengawasan pasar menjelang bulan Ramadhan.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Rejanglebong Margono di Rejanglebong, Rabu, menjelaskan peningkatan pemantauan pasar di wilayah itu guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang maupun lonjakan harga serta peredaran barang-barang kedaluwarsa.

"Pemantauan ini guna memastikan stok ketersediaan barang, kemudian memastikan tidak adanya lonjakan harga barang serta peredaran barang-barang kedaluwarsa baik jenis makanan maupun minuman dan barang lainnya yang biasanya menjelang Lebaran akan banyak ditemukan," katanya.

Kegiatan pemantauan pasar ini dilaksanakan di beberapa pasar tradisional yang berada di dalam Kota Curup, di antaranya Pasar Atas Curup, Pasar De, Pasar Bang Mego, serta Pasar Simpang Bukit Kaba di Kecamatan Selupu Rejang.

Sedangkan untuk kegiatan operasi yang menyasar penimbun barang maupun pengedar barang kedaluwarsa yang dilakukan bersama dengan pihak kepolisian dan BPOM Bengkulu, Margono menyatakan belum bisa memastikan waktu pelaksanaannya.

Terkait adanya kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan, menurut Margono merupakan hal yang biasa dan selalu terjadi setiap tahun. Kondisi ini akan kembali stabil manakala memasuki bulan puasa.

Sejumlah barang yang sudah mengalami kenaikan di antaranya gula pasir, minyak goreng curah maupun kemasan, telur berbagai ukuran, bawang merah, sedangkan untuk bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya masih stabil.

Harga gula pasir saat ini di tingkat pedagang Rp14.000 per kg atau naik Rp2.000 dari sebelumnya, minyak goreng curah Rp11.000 dari Rp10.000 per kg, minyak goreng kemasan berbagai merek juga mengalami kenaikan mulai dari Rp300-Rp500 per kg. Sedangkan untuk harga daging kelas satu masih bertahan di kisaran Rp110.000-120.000 per kg. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016