Rejanglebong (Antara) - Pejabat pada Kementerian Agama Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan di daerah itu saat ini baru terdapat empat pondok pesantren.

"Di Rejanglebong saat ini baru ada empat pondok pesantren yang sudah beroperasi dan telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Sedangkan satu lagi pondok pesantren lainnya baru memiliki izin operasional dan mudah-mudahan tahun depan sudah bisa menerima santri," kata Kepala Kemenag Rejanglebong CH M Naseh di Rejanglebong, Jumat.

Empat pondok pesantren yang sudah beroperasi di daerah itu, kata dia, antara lain Ponpes Arohmah di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur, kemudian Ponpes Muhamadiyah di Desa Kampung Delima, Kecamatan Curup Timur.

Selanjutnya, Ponpes Miftahul Janah di Kecamatan Selupu Rejang, serta Ponpes Hidayatullah Desa Air Duku, Kecamatan Curup Timur. Sedangkan satu ponpes lainnya, yaitu Asyafii di Desa Jambu Keling, Kecamatan Bermani Ulu belum menerima santri namun sudah memiliki izin operasional dari Kemenag Rejanglebong.

Keberadaan pondok pesantren di daerah itu, kata dia, sangat penting. Di lembaga pendidikan berbasis keagamaan itu, santri/santriwati yang menimba ilmu pengetahuan selain dapat menimpa pengetahuan dengan waktu yang lebih banyak juga dalam pengawasan langsung tenaga pengajar.

Selain itu mereka juga belajar ilmu pengetahuan umum layaknya sekolah lainnya.

"Kelebihannya belajar di pondok pesantren ini selain bisa belajar 24 jam di bawah pengawasan ustad kemudian kegiatan belajar dan ibadahnya juga bisa di control," katanya.

Sedangkan untuk pelajaran pengetahuan umumnya sama dengan sekolah-sekolah umum lainnya, hanya ditambah hafalan Alquran. "Dan tidak ketinggalan komunikasi yang digunakan memakai Bahasa Arab dan Inggris," ujarnya.

Sementara itu untuk mengembangkan pondok pesantren di Rejanglebong dalam rangka meningkatkan pengetahuan agama dan umum kalangan anak usia sekolah, pihaknya menerima kunjungan pengurus Ponpes Tebu Ireng, Jawa Timur, yang berminat membuka cabang di Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Rencana pembukaan cabang pondok pesantren ternama di Jawa itu, sedang dalam tahap survei yang dilakukan pengurus Ponpes Tebu Ireng. Lokasi yang sudah disiapkan oleh perangkat desa di Desa Air Kati, Kecamatan Padang Ulak Tanding dengan luasan lahan yang disiapkan mencapai 10 hektare.

Dia berharap, Ponpes Tebu Ireng ini nantinya dapat membuka cabang di daerah itu sehingga dapat membantu penciptaan Kabupaten Rejanglebong religius dan pembangunan akhlak masyarakat setempat terutama setelah timbulnya kasus kematian Yuyun (14) siswi SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 remaja setempat. ***4*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016