Bengkulu (Antara) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berkerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), segera meluncurkan satelit Lapan A3 melalui roket peluncur milik India yang diperuntukkan memantau lahan pangan.

Kepala Lapan Thomas Djalaluddin di Bengkulu, Selasa, mengatakan satelit terbaru itu akan diluncurkan pada Juni 2016 dari India.

"Ada empat fungsi utama satelit ini. Selain memantau lahan pangan juga memantau kapal, kepentingan ilmiah dan uji hasil rekayasa pengendalian satelit," kata Thomas saat sosialisasi manfaat satelit Lapan di Bengkulu.

Ia mengatakan satelit Lapan A3 disebut juga Satelit IPB sebab digunakan untuk kepentingan bidang pertanian, terutama lahan pangan.

Pemantauan lahan pangan tersebut diharapkan membantu pihak terkait dalam kebijakan bidang pangan, mulai dari manajemen pendistribusian pupuk hingga perkiraan musim tanam dan panen.

Sebelum meluncurkan Satelit Lapan A3, Lapan telah meluncurkan satelit A1 pada 2007 yang diperuntukkan khusus untuk eksperimen dan satelit A2 pada 2015 yang dikhususkan mendukung Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari).

Satelit seri A, lanjutnya, memang dikhususkan untuk kepentingan eksperimen yang siap diluncurkan bekerjasama dengan lembaga dan kementerian terkait yang membutuhkan.

"Satelit seri A kami rencanakan hingga A5 yang 40 persen lebih operasional, sedangkan A4 sedang dalam tahap pendefenisian misi," ucapnya.

Thomas mengatakan manfaat data satelit Lapan dan satelit milik negara lainnya yang bisa dirilis oleh Lapan dapat digunakan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan lokal.

Ia mencontohkan pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang menggunakan data satelit di bidang perikanan untuk membantu nelayan menangkap ikan.

"Hasilnya terbukti meningkatkan hasil tangkapan nelayan di Indramayu, jadi manfaat data satelit ini sangat banyak," ucapnya.

Sementara Pelaksana tugas Sekretaris Provinsi Bengkulu Sumardi mengatakan kedatangan kepala Lapan tersebut juga untuk menandatangani nota kesepahaman antara Lapan dengan Pemprov Bengkulu terkait penggunaan data satelit.

"Bengkulu membutuhkan data satelit bidang perikanan dan pertanian untuk mengembangkan dua sektor ini," katanya.

Data satelit bidang perikanan, menurut dia, sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan di wilayah pesisir Bengkulu yang memiliki panjang pantai mencapai 525 kilometer.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016