Dokter spesialis bedah dr. Christian Sumilat, Sp.B mengungkapkan bahwa wasir sering timbul di kalangan orang dewasa pada usia 45-65 tahun dan salah satu penyebab paling sering, yakni duduk terlalu lama.
"Sering duduk terlalu lama, diare kronis yang menyebabkan area anus menjadi sering terbuka menjadi penyebab tersering kronis," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Sering duduk terlalu lama membuat tekanan pada pembuluh darah vena di sekitar anus sehingga menyebabkan wasir.
Christian menuturkan wasir (hemoroid) merupakan pembuluh darah vena yang membengkak di dalam anus dan rektum bagian bawah.
Wasir, kata dia, mirip dengan varises, dapat berkembang di dalam rektum yang disebut wasir internal. Di sisi lain, wasir juga dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus yang disebut wasir eksternal.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2008, sebanyak 12,5 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami wasir dan secara epidemiologi diperkirakan pada tahun 2020 angka kejadian wasir di Indonesia meningkat 20,3 juta jiwa.
Dia mengatakan, penyebab wasir paling sering lainnya, yakni feses atau kotoran saat buang air besar (BAB) yang keras dan umumnya ini terjadi karena kekurangan asupan serat.
Selain itu, penyebab wasir termasuk terlalu lama duduk di toilet ketika BAB, olahraga berat dan sering mengangkat beban berat.
"Lalu khusus pada wanita hamil, biasanya karena adanya tekanan pada area bawah perut yang menyebabkan pelebaran vena pada area anus," ujar Christian yang berpraktik di Klinik Utama DR. Indrajana, Jakarta Pusat, itu.
Dia mengatakan, gejala yang sering ditemukan pada pasien wasir seperti gatal dan nyeri pada daerah anus. Bahkan bisa sampai mengeluarkan darah saat defekasi (BAB).
Apabila dibiarkan, maka benjolan semakin lama akan membesar dan tidak bisa masuk kembali ke anus bahkan sampai terjadi perdarahan.
Lalu, guna menanganinya, dokter bisa menggunakan metode laser. Metode ini memberikan rasa sakit lebih minimal dibandingkan metode tradisional.
“Tindakan tersebut dilakukan dengan cara penyinaran oleh tenaga laser sehingga wasir pada anus akan mengecil dan risiko pendarahan dapat ditekan serendah mungkin," kata dia.
Menurut dia, salah satu teknik penanganan wasir dengan metode konvensional seperti hemoroidektomi. Yaitu prosedur pembedahan umum dengan melakukan sayatan untuk pengangkatan wasir.
Tindakan ini akan menimbulkan nyeri serta penyembuhan yang lebih lama sehingga otomatis akan mengganggu aktivitas pasien hingga empat hingga enam minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Sering duduk terlalu lama, diare kronis yang menyebabkan area anus menjadi sering terbuka menjadi penyebab tersering kronis," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Sering duduk terlalu lama membuat tekanan pada pembuluh darah vena di sekitar anus sehingga menyebabkan wasir.
Christian menuturkan wasir (hemoroid) merupakan pembuluh darah vena yang membengkak di dalam anus dan rektum bagian bawah.
Wasir, kata dia, mirip dengan varises, dapat berkembang di dalam rektum yang disebut wasir internal. Di sisi lain, wasir juga dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus yang disebut wasir eksternal.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2008, sebanyak 12,5 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami wasir dan secara epidemiologi diperkirakan pada tahun 2020 angka kejadian wasir di Indonesia meningkat 20,3 juta jiwa.
Dia mengatakan, penyebab wasir paling sering lainnya, yakni feses atau kotoran saat buang air besar (BAB) yang keras dan umumnya ini terjadi karena kekurangan asupan serat.
Selain itu, penyebab wasir termasuk terlalu lama duduk di toilet ketika BAB, olahraga berat dan sering mengangkat beban berat.
"Lalu khusus pada wanita hamil, biasanya karena adanya tekanan pada area bawah perut yang menyebabkan pelebaran vena pada area anus," ujar Christian yang berpraktik di Klinik Utama DR. Indrajana, Jakarta Pusat, itu.
Dia mengatakan, gejala yang sering ditemukan pada pasien wasir seperti gatal dan nyeri pada daerah anus. Bahkan bisa sampai mengeluarkan darah saat defekasi (BAB).
Apabila dibiarkan, maka benjolan semakin lama akan membesar dan tidak bisa masuk kembali ke anus bahkan sampai terjadi perdarahan.
Lalu, guna menanganinya, dokter bisa menggunakan metode laser. Metode ini memberikan rasa sakit lebih minimal dibandingkan metode tradisional.
“Tindakan tersebut dilakukan dengan cara penyinaran oleh tenaga laser sehingga wasir pada anus akan mengecil dan risiko pendarahan dapat ditekan serendah mungkin," kata dia.
Menurut dia, salah satu teknik penanganan wasir dengan metode konvensional seperti hemoroidektomi. Yaitu prosedur pembedahan umum dengan melakukan sayatan untuk pengangkatan wasir.
Tindakan ini akan menimbulkan nyeri serta penyembuhan yang lebih lama sehingga otomatis akan mengganggu aktivitas pasien hingga empat hingga enam minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024