Rejanglebong (Antara) - Bupati Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Ahmad Hijazi mengatakan penyusunan rencana pembangunan di daerah itu harus mengacu kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021.

"Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja SKPD tahun 2016-2021, harus mengacu kepada RPJMD Kabupaten Rejanglebong lima tahun kedepan, sehingga program yang akan dilaksanakan bisa selaras dengan visi misi bupati dan wakil bupati," kata Bupati Ahmad Hijazi, dalam rapat paripurna peringatan HUT Kota Curup ke 136 di DPRD Rejanglebong, Minggu.

Di dalam RPJMD Rejanglebong lima tahun kedepan kata dia, merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan dan keuangan daerah serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang bersifat indikatif untuk jangka lima tahun.

Sedangkan visi daerah dalam RPJMD daerah itu ialah terwujudnya masyarakat Rejanglebong yang sehat, cerdas, taqwa dan sejahtera yang perwujudannya dijabarkan dalam enam misi.

Misi yang dimaksud tambah dia, mewujudkan kualitas pendidikan yang mereka dan berkeadilan yang terbagi dalam satu strategi dan empat arah kebijakan. Kemudian mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata yang terbagi dalam satu strategis dan tiga arah kebijakan.

Selanjutnya mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasi potensi lokal yang berdaya saing terbagi dalam delapan strategi dan 15 arah kebijakan. Seterusnya mewujudkan nilai-nilai agama dalam melandasi pembangunan, yang terbagi satu strategi dan dua arah kebijakan.

Sedangkan kelima mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel, yang terbagi dalam empat strategi dan enam arah kebijakan. Serta mewujudkan pembangunan yang merata da bersinergi, yang terbagi dalam tujuh strategi dan 11 arah kebijakan.

Pentingnya menyelaraskan program pembangunan dengan visi dan misi bupati terpilih tersebut, selain menyesuaikan dengan kondisi daerah baik potensi maupun kecenderungan permasalahan yang dihadapi daerah itu. Selain itu juga memperhatikan cita-cita masyarakat Rejanglebong ke depan yang akan semakin berat dalam percaturan global.

"Disamping harus menyelaraskan rencan pembangunan dengan RPJMD 2016-2021 kita semua juga mengantisipasi krisis yang terjadi saat ini berupa krisis jati diri, krisis ideologi, krisis karakter dan krisis kepercayaan yang dapat memporak-porandakan persatuan dan kesatuan," ujarnya.

Malam Penutupan

Sementara itu acara penutupan festival peringatan HUT Kota Curup ke 136, Minggu malam (29/5) dilangsungkan di panggung utama yang berada di Lapangan Setia Negara. Dalam acara penutupan ini dilakukan secara adat Rejang "Pacung Tebeu" atau potong tebu sebagai pertanda acara sudah selesai.

Selain itu dalam acara ini juga ditampilkan berbagai benda pusaka peninggalan masyarakat Rejanglebong yang berusia ratusan tahun diantaranya berupa topi, senjata berupa pedang, pakaian tari kejei tahun 1440 masehi, piagam dan benda bersejarah lainnya.

Sedangkan puncak malam penutupan ini diisi dengan pementasan grup band ibu kota, Setia Band. Artis Setia Band, Charly Van Houten, malam itu membius 5.000 an masyarakat Rejanglebong yang memenuhi Lapangan Setia Negara Curup, tak kurang dari 12 lagu yang dinyanyikan oleh grup band yang sebelumnya bernama ST 12 tersebut. (Advertorial)

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016