Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 318 calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru tahun 2024 di wilayah itu dinyatakan lulus seleksi kompetensi.
"Hasil seleksi PPPK guru tahap l di Kabupaten Rejang Lebong sudah kita umumkan, jumlah pendaftar yang dinyatakan lulus ada 318 orang," kata Kepala Bidang Pengembangan SDM BKPSDM Rejang Lebong Dheny Rizkiansyah di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, kuota seleksi PPPK guru yang diterima Kabupaten Rejang Lebong tersebut sebanyak 385 formasi, sehingga masih kekurangan 67 formasi lagi.
"Untuk PPPK guru ini masih menyisakan 67 formasi lagi yang akan dipenuhi pada pendaftaran PPPK tahap ll yang akan berlangsung sampai tanggal 15 Januari 2025 nanti. Di mana selain formasi guru, untuk tenaga kesehatan dan tenaga teknis juga masih kurang, sehingga masih ada kesempatan memperebutkan sisa formasi tahap l," terangnya.
Sementara itu kepada calon PPPK baik itu, tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis yang dinyatakan lulus seleksi agar segera melakukan pengisian Daftar Riwayat Hidup dan kelengkapan berkas lainnya secara elektronik melalui https://sscasn.bkn.go.id. Jadwalnya terhitung mulai tanggal 1 hingga 31 Januari 2025, dan kepada peserta juga harus mengunggah dokumen-dokumen asli.
"Bagi pelamar yang memberikan keterangan tidak benar/palsu pada saat pendaftaran maupun setelah dinyatakan lulus dan diangkat sebagai PPPK, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berhak membatalkan kelulusan serta memberhentikan status sebagai PPPK yang bersangkutan," tegasnya.
Sejauh ini pendaftar PPPK di Kabupaten Rejang Lebong yang sudah dinyatakan lulus seleksi tahap l sebanyak 1.145 formasi terdiri atas 671 formasi tenaga teknis, 156 formasi tenaga kesehatan dan 318 formasi tenaga guru.
Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2024 lalu menerima kuota seleksi PPPK dari pemerintah pusat sebanyak 1.500 formasi, terdiri atas 850 formasi tenaga teknis, 385 formasi tenaga guru, dan 265 formasi kesehatan.