Cincinnati (Antara/Reuters) - Kelompok pecinta satwa, Senin, menggelar unjuk rasa memrotes pembunuhan seekor gorila di kebun binatang Cincinnati untuk menyelamatkan seorang anak berusia empat tahun, yang jatuh ke kandang hewan itu.

Lebih dari 200 ribu orang menandatangani petisi dalam jaringan di Change.org untuk memrotes penembakan Harambe, gorila dataran rendah Barat, yang masuk dalam daftar jenis terancam punah. Beberapa petisi mendesak polisi menahan orangtua anak itu.

Gorila 204 kilogram itu menyeret anak tersebut melalui air dangkal dan sebuah dinding batu pada Sabtu, tapi dia tidak tampak dengan sengaja membahayakan anak tersebut.

Petisi "Keadilan untuk Harambe" mengupayakan gerakan polisi dan mendesak layanan perlindungan anak-anak menyelidiki rumah anak itu guna mencegah terjadinya "peristiwa lebih lanjut, yang melibatkan kelalaian".

Saksi mengatakan mendengar anak itu memberitahu ibunya bahwa dia ingin masuk ke kandang. Anak tersebut, yang namanya belum diumumkan, lalu menyelinap di belakang penghalang dan jatuh sekitar 4,5 meter ke kandang gorila itu.

Orang meletakkan bunga dan catatan peringatan di patung gorila
di dalam kebun binatang, dan media lokal melaporkan bahwa pegiat merencanakan aksi pada Senin.

Michelle Gregg, yang mengidentifikasi dirinya di Facebook sebagai Ibu anak itu, mengatakan anaknya telah pulih dari gegar otak dan beberapa luka. Dia meminta orang lain untuk tidak menghakimi dia karena "kecelakaan dapat terjadi".

Pernyataan keluarga pada Minggu menyatakan belasungkawa kepada kebun binatang atas tewasnya Harambe, yang berusia 17 tahun.

"Kami sangat berterima kasih kepada Tuhan bahwa anak kami aman. Dia di rumah dan baik-baik saja," kata pernyataan itu.

"Kami menyampaikan terima kasih yang tulus atas tindakan cepat Staf kebun binatang Cincinnati. Kami tahu bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk mereka, dan bahwa mereka berduka karena kehilangan gorila mereka," katanya.

Tim tanggap hewan berbahaya kebun binatang menembak mati Harambe sekitar 10 menit setelah ia berinteraksi dengan anak itu.

Itu pertama kali dalam sejarah 38 tahun Cincinnati Zoo & Botanical Garden kandang gorilla dimasuki orang, yang tidak berhak memasuki kandang, kata presiden kebun binatang tersebut,Thane Maynard.

"Kami bersedih kehilangan Harambe, tapi kehidupan seorang anak
dalam bahaya dan keputusan cepat yang harus dibuat," kata Maynard
dalam pernyataan pada Minggu.

Obat penenang bukan pilihan karena mereka bisa memiliki efek tunda dan "dampak dari panah bisa meresahkan hewan itu dan menyebabkan situasi jauh lebih buruk", kata Maynard.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016