Bengkulu (Antara) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi melakukan penggalian atau ekskavasi untuk melanjutkan pemugaran rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu.
Kepala Unit Pemugaran BPCB Jambi Agus Sudaryadi di Bengkulu, Selasa, menjelaskan pemugaran itu untuk mengalihkan saluran air atau drainase rumah bersejarah yang ditempati Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu kurun waktu 1938 hingga 1942.
"Tetap nama kegiatannya pemugaran meskipun yang diperbaiki adalah drainase atau saluran pembuangan air," katanya.
Dia menjelaskan pengalihan saluran air karena pembangunan Persada Bung Karno oleh Pemprov Bengkulu di sebelah barat rumah tersebut.
Selain mengubah arah saluran air, BPCB juga memugar tiga ruang di bangunan bagian belakang yang terpisah dari rumah tersebut.
Bangunan yang terdiri atas tiga ruang di bagian belakang itu, pada masanya digunakan sebagai dapur dan penginapan para pembantu.
"Ada beberapa kusen yang harus diganti karena sudah lapuk dan melakukan pengecatan," ujarnya.
Rumah pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu masuk dalam daftar cagar budaya yang dilindungi oleh negara.
Selama empat tahun menjalani pengasingan di Bengkulu, Bung Karno mendiami rumah yang diketahui milik seorang saudagar kaya berdarah Tiongkok itu.
Di rumah tersebut, terdapat sejumlah peninggalan Bung Karno, antara lain buku-buku bacaannya, sepeda "onthel", dan puluhan kostum yang pernah digunakan saat tampil bersama kelompok tonil, "Monte Carlo. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala Unit Pemugaran BPCB Jambi Agus Sudaryadi di Bengkulu, Selasa, menjelaskan pemugaran itu untuk mengalihkan saluran air atau drainase rumah bersejarah yang ditempati Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu kurun waktu 1938 hingga 1942.
"Tetap nama kegiatannya pemugaran meskipun yang diperbaiki adalah drainase atau saluran pembuangan air," katanya.
Dia menjelaskan pengalihan saluran air karena pembangunan Persada Bung Karno oleh Pemprov Bengkulu di sebelah barat rumah tersebut.
Selain mengubah arah saluran air, BPCB juga memugar tiga ruang di bangunan bagian belakang yang terpisah dari rumah tersebut.
Bangunan yang terdiri atas tiga ruang di bagian belakang itu, pada masanya digunakan sebagai dapur dan penginapan para pembantu.
"Ada beberapa kusen yang harus diganti karena sudah lapuk dan melakukan pengecatan," ujarnya.
Rumah pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu masuk dalam daftar cagar budaya yang dilindungi oleh negara.
Selama empat tahun menjalani pengasingan di Bengkulu, Bung Karno mendiami rumah yang diketahui milik seorang saudagar kaya berdarah Tiongkok itu.
Di rumah tersebut, terdapat sejumlah peninggalan Bung Karno, antara lain buku-buku bacaannya, sepeda "onthel", dan puluhan kostum yang pernah digunakan saat tampil bersama kelompok tonil, "Monte Carlo. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016