Eropa sedang serius mempertimbangkan kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina jika terjadi kesepakatan damai antara Moskow dan Kiev, demikian lapor Washington Post pada Jumat, mengutip pejabat yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Ide tersebut dibahas pada Rabu di Brussels ketika Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menjamu beberapa pemimpin Eropa, serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sebut pejabat itu.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa usulan itu telah disampaikan kepada Presiden AS Donald Trump saat bertemu Zelenskyy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada awal bulan ini.
Menurutnya Trump tertarik atas usulan itu, namun masih belum jelas apakah Pemerintah AS selanjutnya akan mendukung rencana tersebut.
Washington Post menyebutkan bahwa pembahasan mengenai penempatan pasukan ini masih dalam tahap awal dan belum jelas, negara mana saja yang akan mengirim personel militer mereka, seraya menambahkan bahwa ide itu menarik minat Inggris, serta negara-negara Baltik dan Skandinavia.
Sebelumnya pada Kamis, Zelenskyy mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa belum membuat keputusan mengenai pengiriman tentara ke Ukraina.
Sementara itu, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan pada awal minggu bahwa mengirimkan pasukan NATO ke Ukraina tidak masuk dalam pembahasan pertemuan terbaru para pemimpin NATO di Brussels.
Akhir November lalu, Badan Intelijen Luar Negeri Rusia mengatakan negara-negara Barat berencana mengerahkan sekitar 100.000 "penjaga perdamaian" di Ukraina untuk memperbarui kapasitas tempur Ukraina.
Sumber: Sputnik-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024