Bengkulu (Antara) - Warga Desa Penago Baru Kabupaten Seluma, Bengkulu, mencemaskan kondisi satu keluarga yang menderita gangguan mental di desa mereka yang terancam terlantar tanpa penanganan dari Dinas Sosial setempat.

"Satu keluarga itu terdiri dari nenek tua yang merawat seorang anak dan cucunya yang menderita gangguan mental," kata Salikin, warga Desa Penago Baru, Kecamatan Ilir Talo, Seluma, Provinsi Bengkulu di Seluma, Senin.

Ia mengatakan masyarakat desa cukup prihatin dengan kondisi Miah (90) yang harus merawat anak perempuanya Sabiah (60) yang menderita gangguan mental serta Bujang anak Sabiah yang juga menderita keterbelakangan mental.

Warga cemas jika Miah meninggal dunia, kedua keturunannya itu akan terlunta-lunta tanpa ada angota keluarga yang merawat.

Setiap hari, kata Salikin, Miah yang hanya mengandalkan beras miskin (raskin) untuk memberi makan anggota keluarganya.

"Kadang tetangga juga berbaik hati memberikan makanan, tapi kami cemas siapa yang akan merawat Sabiah dan Bujang anaknya kalau nenek Miah meninggal, karena kedua orang itu mengalami gangguan mental," kata dia.

Rohana, tetangga Miah menambahkan, kondisi keluarga itu cukup memprihatinkan sebab kondisi nenek Miah juga mulai pikun.

Para tetangga mengharapkan petugas Dinas Sosil setempat dapat mengatasi persoalan nenek Miah dengan membawa seluruh anggota keluarga tersebut ke panti sosial.

"Bahkan nenek Miah tak sanggup lagi mengingat nama lengkap cucunya yang biasa dipanggil Bujang," kata dia.

Miah yang sudah ditinggal mati suaminya memiliki tujuh orang anak. Sabiah terlahir dengan kondisi gangguan mental sedangkan enam orang anak lainnya tinggal sebagai petani kopi di wilayah pegunungan Kabupaten Kepahiang.

Rohana mengatakan keenam orang anak Miah sangat jarang menjenguk orangtuanya itu sehingga masyarakat mengharapkan pemerintah daerah mengambil langkah penanggulangan untuk mengatasi persoalan sosial tersebut.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016