Prancis, (ANTARA/AFP) - Media Prancis Senin menilai hasil permainan tim nasional mereka 1-1 lawan Inggris pada pembuka turnamen Euro 2012, merupakan hal yang membesarkan hati dan mereka memuji pertahanan solid yang sebelumnya disebut amat mengkhawatirkan.
Dalam laman harian olahraga L'Equipe disebutkan, tim asuhan Laurent Blanc itu bahkan seharusnya pantas mendapatkan angka lebih pada laga Grup D di Donetsk, Ukraina.
Media itu menyatakan, "sekali lagi, Les Bleus menunjukkan karakter" setelah bangkit lagi dari ketertinggalan satu angka.
Tapi media itu menyentil juga dengan mengatakan, hasil seri itu menyebabkan Prancis masih belum pernah menang pada kompetisi besar, sejak 2006.
Majalah So Foot memuji penampilan tim itu setelah dalam 22 pertandingan belum terkalahkan dan memuji barisan bertahan mereka serta pencetak gol Sami Nasri sebagai pemain paling tangguh. Media itu menyebutkan, pertandingan itu "tidak buruk dan tidak baik."
Edisi elektonik koran Le Monde menuliskan hal lebih kritis, ketika menyatakan tim Prancis "seharusnya kecewa (karena) sebenarnya mereka bisa menang" dalam pertandingan itu.
"Anda bisa melihat wajah-wajah para pemain asuhan Laurent Blanc ketika pluit akhir berbunyi, bahwa sebenarnya Les Bleus harus memenangi pertandingan itu. Tapi mereka hanya mampu membuat hasil imbang," tulis media i tu.
Edisi online Le Parisien juga mengatakan bahwa "tim nasional itu sebenarnya bisa melakukan hal lebih baik ketimbang hanya seri", dengan menambahkan, hasil itu "tidak memuaskan bagi tim tetapi itulah refleksi permainan di lapangan."
Lini bertahan Prancis pun dikomentari, seperti dilaporkan lequipe.fr, menyinggung Philippe Mexes yang "menghilangkan rasa kekhawatiran karena penampilannya."
"Pertahanan tim kelihatannya tidak bermasalah. Selain dikritik tajam belakangan ini, Philippe Mexes ternyata berhasil mengantisipasi semua ancaman di daerahnya dan Patrice Evra memciptakan nilai plus di lini pertahanan," lapor sofoot.com.
Sementara dari London dilaporkan, perjuangan keras Inggris untuk menyamakan angka 1-1 lawan Prancis pada laga pembuka Euro 2012, Senin malam, menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi tim Three Lions itu serta masa depan bersinar dibawah asuhan pelatih baru Roy Hodgson, demikian dilaporkan media Inggris, Selasa.
Taktik yang diterapkan mantan pelatih Inter Milan itu merupakan hal vital dalam meraih satu poin melawan Prancis yang belum terkalahkan dalam 22 pertandingan, lapor media setempat.
Henry Winter dalam Daily Telegraph menyatakan tim Hodgson menunjukkan penampilan bagus selama berjuang mengatasi tekanan Prancis.
"Ini malam yang pernuh warna, ada bola yang hilang dari kaki pemain, ada pertahanan yang terlalu ke bawah, gagal memanfaatkan peluang bagus, tetapi secara keseluruhan ini malam yang bagus," katanya.
Tabloid populer The Sun, memuji kemampuan Hodgson mengirim tim yang amat kompetitif kendati banyak pemain tim didera cedera dan dihukum.
"Semua berjalan sesuai harapan dan Roy Hodgson pantas mendapat acungan jempol," kata kolumnis Steve Howard.
"Setelah selama ini terasa tidak pasti dan membuat banyak orang merasa pesimistis--ternyata tidak ada hal buruk yang terjadi," katanya.
"Itulah makanya kita melihat hasil pertandingan merupakan suatu kemajuan dalam tim nasional Inggris," tambah kolumnis itu.
Mantan penyerang tim nasional Inggris Ian Wright juga memuji tim itu, tetapi menambahkan bahwa pemain butuh menambah tekanan mereka pada pertandingan berikutnya.
Semangat yang ditunjukkan Inggris amat kontras dengan peragaan mereka di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ketika mereka secara menyedihkan dibawah asuhan Fabio Capello itu merangkak ke penyisihan grup sebelum dihempaskan Jerman.
Daniel Taylor dari The Guardian mengatakan, hasil pertandingan itu menunjukkan adanya "kerja malam menyenangkan" dan Hodgson membangun dasar solid dalam membangun kembali "mutu tim Inggris dengan segala aplikasi dan strukturnya."
Ia menambahkan, masalah yang dihadapi tim itu adalah "mereka masih berbuat amat sedikit dalam melakukan kemajuan."
Inggris lebih dulu unggul, melalui gebrakan pemain bertahan Manchester City Joleon Lescott pada babak pertama, tetapi angka menjadi sama 10 menit kemudian hasil tendangan teman setimnya, Samin Nasri, yang melakukan sentuhan akhir dengan amat gesit.
Times menurunkan laporan utama, "Hal terbaik dari Donetsk: Inggris seri pada laga pertama", mengomentari laga seru di lapangan Ukraina yang menjadi saksi pertemuan dua tim yang besaing itu.
Media itu melaporkan, pertandingan itu "bergejolak tidak cantik", tapi menunjukkan "mutu pertandingan yang memberi mereka peluang di Euro 2012."
"Tidak ada yang menyebutkan pertandingan itu tidak bercacat, tapi penampilan tim menunjukkan adanya sikap maju dibanding penampilan sebelumnya yang mengecewakan. Ini merupakan poin yang ada pada laga pertama itu," lapor media itu. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Dalam laman harian olahraga L'Equipe disebutkan, tim asuhan Laurent Blanc itu bahkan seharusnya pantas mendapatkan angka lebih pada laga Grup D di Donetsk, Ukraina.
Media itu menyatakan, "sekali lagi, Les Bleus menunjukkan karakter" setelah bangkit lagi dari ketertinggalan satu angka.
Tapi media itu menyentil juga dengan mengatakan, hasil seri itu menyebabkan Prancis masih belum pernah menang pada kompetisi besar, sejak 2006.
Majalah So Foot memuji penampilan tim itu setelah dalam 22 pertandingan belum terkalahkan dan memuji barisan bertahan mereka serta pencetak gol Sami Nasri sebagai pemain paling tangguh. Media itu menyebutkan, pertandingan itu "tidak buruk dan tidak baik."
Edisi elektonik koran Le Monde menuliskan hal lebih kritis, ketika menyatakan tim Prancis "seharusnya kecewa (karena) sebenarnya mereka bisa menang" dalam pertandingan itu.
"Anda bisa melihat wajah-wajah para pemain asuhan Laurent Blanc ketika pluit akhir berbunyi, bahwa sebenarnya Les Bleus harus memenangi pertandingan itu. Tapi mereka hanya mampu membuat hasil imbang," tulis media i tu.
Edisi online Le Parisien juga mengatakan bahwa "tim nasional itu sebenarnya bisa melakukan hal lebih baik ketimbang hanya seri", dengan menambahkan, hasil itu "tidak memuaskan bagi tim tetapi itulah refleksi permainan di lapangan."
Lini bertahan Prancis pun dikomentari, seperti dilaporkan lequipe.fr, menyinggung Philippe Mexes yang "menghilangkan rasa kekhawatiran karena penampilannya."
"Pertahanan tim kelihatannya tidak bermasalah. Selain dikritik tajam belakangan ini, Philippe Mexes ternyata berhasil mengantisipasi semua ancaman di daerahnya dan Patrice Evra memciptakan nilai plus di lini pertahanan," lapor sofoot.com.
Sementara dari London dilaporkan, perjuangan keras Inggris untuk menyamakan angka 1-1 lawan Prancis pada laga pembuka Euro 2012, Senin malam, menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi tim Three Lions itu serta masa depan bersinar dibawah asuhan pelatih baru Roy Hodgson, demikian dilaporkan media Inggris, Selasa.
Taktik yang diterapkan mantan pelatih Inter Milan itu merupakan hal vital dalam meraih satu poin melawan Prancis yang belum terkalahkan dalam 22 pertandingan, lapor media setempat.
Henry Winter dalam Daily Telegraph menyatakan tim Hodgson menunjukkan penampilan bagus selama berjuang mengatasi tekanan Prancis.
"Ini malam yang pernuh warna, ada bola yang hilang dari kaki pemain, ada pertahanan yang terlalu ke bawah, gagal memanfaatkan peluang bagus, tetapi secara keseluruhan ini malam yang bagus," katanya.
Tabloid populer The Sun, memuji kemampuan Hodgson mengirim tim yang amat kompetitif kendati banyak pemain tim didera cedera dan dihukum.
"Semua berjalan sesuai harapan dan Roy Hodgson pantas mendapat acungan jempol," kata kolumnis Steve Howard.
"Setelah selama ini terasa tidak pasti dan membuat banyak orang merasa pesimistis--ternyata tidak ada hal buruk yang terjadi," katanya.
"Itulah makanya kita melihat hasil pertandingan merupakan suatu kemajuan dalam tim nasional Inggris," tambah kolumnis itu.
Mantan penyerang tim nasional Inggris Ian Wright juga memuji tim itu, tetapi menambahkan bahwa pemain butuh menambah tekanan mereka pada pertandingan berikutnya.
Semangat yang ditunjukkan Inggris amat kontras dengan peragaan mereka di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ketika mereka secara menyedihkan dibawah asuhan Fabio Capello itu merangkak ke penyisihan grup sebelum dihempaskan Jerman.
Daniel Taylor dari The Guardian mengatakan, hasil pertandingan itu menunjukkan adanya "kerja malam menyenangkan" dan Hodgson membangun dasar solid dalam membangun kembali "mutu tim Inggris dengan segala aplikasi dan strukturnya."
Ia menambahkan, masalah yang dihadapi tim itu adalah "mereka masih berbuat amat sedikit dalam melakukan kemajuan."
Inggris lebih dulu unggul, melalui gebrakan pemain bertahan Manchester City Joleon Lescott pada babak pertama, tetapi angka menjadi sama 10 menit kemudian hasil tendangan teman setimnya, Samin Nasri, yang melakukan sentuhan akhir dengan amat gesit.
Times menurunkan laporan utama, "Hal terbaik dari Donetsk: Inggris seri pada laga pertama", mengomentari laga seru di lapangan Ukraina yang menjadi saksi pertemuan dua tim yang besaing itu.
Media itu melaporkan, pertandingan itu "bergejolak tidak cantik", tapi menunjukkan "mutu pertandingan yang memberi mereka peluang di Euro 2012."
"Tidak ada yang menyebutkan pertandingan itu tidak bercacat, tapi penampilan tim menunjukkan adanya sikap maju dibanding penampilan sebelumnya yang mengecewakan. Ini merupakan poin yang ada pada laga pertama itu," lapor media itu. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012