Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengharapkan program pengembangan kawasan transmigrasi di daerah itu oleh pemerintah pusat pada 2023 di daerah itu dapat berlanjut.
"Dulu sudah diinventarisasi dan kita masuk dalam 153 pengembangan kawasan transmigrasi oleh pihak Kementerian PDTT pada 2023, harapannya dengan Kementerian Transmigrasi yang baru dibentuk ini bisa dilanjutkan kembali," kata Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir, di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, rencana pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut berupa kawasan terpadu Padang Ulak Tanding, dengan menaungi tujuh kecamatan di wilayah Lembak.
"Jadi intinya kawasan ini adalah daerah transmigrasi yang belum menjadi kota akan didorong menjadi kota terpadu seperti yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah maju dan berkembang. untuk DED nya sudah kita buat dan usulkan ke pusat," terang Syamsir
Pada usulan yang diajukan pihaknya itu, kata Syamsir, terdiri dari enam titik, satu titik pembangunan jembatan dan lima titik lainnya ialah pembangunan jalan.
Sejauh ini dari usulan yang diajukan Disnakertrans Rejang Lebong itu yang baru direalisasikan ialah pembangunan Jalan ke arah Trans Bukit Merbau, walau pun panjangnya baru sebagian.
Menurut dia, di Kabupaten Rejang Lebong saat ini terdapat 18 lokasi transmigrasi yang dibuka oleh pemerintah pusat sejak 1983 hingga 2016 lalu dengan rincian tujuh lokasi transmigrasi umum, kemudian delapan lokasi transmigrasi desa potensial, dan tiga lokasi transmigrasi swakarsa mandiri (TSM).
Untuk menuju ke lokasi-lokasi transmigrasi ini beberapa titik akses jalannya telah mengalami kerusakan, di antaranya Jalan Trans Bukit Merbau, jalan ke Trans Air Kati, jalan ke Trans Tanjung Gelang, Trans Taba Tinggi, dan Jalan Trans Taktoi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025