Petenis nomor satu dunia dan juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka menang dalam pertarungan pukulan keras di Australian Open, mengalahkan petenis peringkat 42 Clara Tauson dengan skor 7-6(5), 6-4 dalam pertandingan babak ketiga di Rod Laver Arena, Jumat.
Dalam pertemuan pertama mereka, unggulan teratas Sabalenka tertinggal 3-5 di set pembuka sebelum berjuang melewati mantan petenis junior nomor satu dunia Tauson dalam waktu dua jam enam menit, mengamankan tempatnya sekali lagi di babak 16 besar Australia.
"Ia membuat saya tertekan," kata Sabalenka, seperti disiarkan WTA.
"Ia juga bermain tenis dengan sangat hebat di bawah tekanan. Ia bermain dengan sangat baik. Jika ia terus berusaha, meningkatkan kemampuannya, bermain seperti hari ini, tentu saja, ia akan berada di sana (di level teratas)."
Sabalenka akan bertemu petenis yang untuk pertama kalinya ia hadapi di babak 16 besar. Ia akan melawan unggulan ke-14 Mirra Andreeva yang mengalahkan unggulan ke-23 Magdalena Frech 6-2, 1-6, 6-2 dan mencapai babak keempat Australian Open untuk tahun kedua berturut-turut.
Sabalenka unggul 3-1 dalam pertandingan head to head mereka, tetapi Andreeva yang berusia 17 tahun memperoleh kemenangannya di ajang Grand Slam -- perempat final Roland Garros tahun lalu.
Sedangkan kesuksesan Sabalenka mengalahkan Tauson mencatatkan 90 persen kemenangan di Australian Open, melambungkan namanya ke posisi keempat dalam daftar sepanjang masa, melampaui Steffi Graf, di bawah Monica Seles, Novak Djokovic, dan Andre Agassi.
Dari 18 kemenangan Sabalenka di Rod Laver Arena, 17 di antaranya diraih secara beruntun.
Catatan itu adalah kemenangan beruntun terpanjang kedelapan sepanjang masa, yang dimulai sejak arena itu pertama kali dibuka pada 1988 –- tonggak sejarah yang kini disandangnya bersama Roger Federer dan Victoria Azarenka.
Kekalahan terakhir Sabalenka di lapangan utama Australian Open terjadi pada babak keempat melawan Serena Williams pada 2021. Kekalahan lainnya terjadi pada penampilan pertamanya di stadion tersebut, melawan petenis favorit tuan rumah Ash Barty pada babak pertama 2018.
Ia hampir memenanginya, tetapi akhirnya kalah 4-6 pada set ketiga di kedua pertandingan tersebut.
"Sejujurnya, statistiknya luar biasa," kata Sabalenka setelah mengamankan tempatnya di pekan kedua Australian Open untuk tahun kelima berturut-turut, dikutip dari laman resmi turnamen.
"Rasanya, wow. Jika seseorang memberi tahu saya lima tahun lalu bahwa saya akan mencapai titik ini, saya akan berkata 'Oke, terserah, mari kita lakukan selangkah demi selangkah'."
"Tidak seperti mengetahui statistik itu akan membantu saya untuk terus menang. Saya masih harus mencapainya. Saya masih harus, seperti yang Anda lihat, berjuang untuk setiap poin. Saya harus membawa permainan tenis terbaik saya. Jika bukan permainan tenis terbaik, maka semangat juang terbaik," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
"Saya hanya melakukannya selangkah demi selangkah. Saya mencoba untuk fokus pada diri saya sendiri."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025