Bengkulu (Antarabengkulu.com) - Sebanyak 15 jurnalis di Provinsi Bengkulu, Minggu, bersepakat untuk membentuk serikat pekerja media sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan perusahaan.

"Kami memandang ini perlu dan penting, sehingga bersepakat dan berkomitmen untuk membentuk serikat pekerja media di Bengkulu," kata Ketua tim formatur serikat pekerja media Bengkulu H Christopher di Bengkulu, Minggu.

Kesepakatan ini merupakan salah satu hasil dari "Training on Organizing the Unorganized" berjudul "Pekerja Media Bersatu, Bersepakatlah" yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) selama dua hari di Kota Bengkulu pada 20-21 Agustus 2016.

Serikat pekerja media dibentuk untuk memperjuangkan, membela dan melindungi hak-hak dan kepentingan para pekerja media.

Menurutnya, serikat ini dibentuk tidak hanya untuk mewadahi jurnalis, tetapi semua pekerja media seperti pekerja di bidang periklanan, percetakan, sirkulasi, teknologi informasi dan lainnya di perusahaan media.

"Selanjutnya, kami akan bertemu untuk membahas langkah lebih lanjut. Kami juga akan ajak teman-teman pekerja media lainnya untuk hadir dan terlibat," ujar Christopher.

Pelatihan dua hari itu menghadirkan empat narasumber, yakni, Sasmito dari Forum Serikat Pekerja Media Independen, Yudie Thirzano dari Bidang Serikat Pekerja AJI Indonesia, Dedi Zulmi dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Bengkulu/Dewan Pengupahan Bengkulu, dan Firnandes Maurisya dari LBH Respublica/Pengacara Publik Perburuhan.

Acara itu diikuti puluhan pekerja media di Provinsi Bengkulu, Lampung, Palembang dan Jambi.

Dalam pelatihan terungkap, sedikitnya ada 15 masalah pekerja media, antara lain kerja ganda, tidak ada jaminan sosial, tidak ada jaminan kesehatan, upah belum layak dan telat dibayar, jam kerja tidak berbatas, dan ketiadaan kontrak kerja.

Selanjutnya, adanya penugasan ke luar daerah tidak didukung dana, tidak ada jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, adanya intervensi penguasa, serta tidak ada tidak ada fasilitas peningkatan kapasitas.

Menurutnya, minimnya dorongan pemerintah untuk mengedukasi para pekerja media menggugah jurnalis untuk membentuk serikat pekerja media. Sementara, hingga saat ini tidak ada serikat pekerja media yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Yang jelas kehadiran serikat pekerja media bukanlah musuh bagi perusahaan tapi justru menjadi mitra strategis untuk memajukan perusahaan," ujar Christopher. 

Pewarta:

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016