Mukomuko (Antara) - Sekitar 70 warga Bukit Solang Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Senin, menggelar unjuk rasa meminta pabrik pengolahan kelapa sawit merekrut tenaga kerja dari masyarakat setempat.

Berdasarkan pantauan di Mukomuko, Senin, puluhan warga tersebut berunjukrasa dengan cara menutup akses jalan keluar dan masuk ke lokasi pabrik menggunakan kayu dan kawat besi mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB.

Warga Kecamatan Lubuk Pinang yang juga koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Boyon menyatakan, kedatangan warga ini untuk menagih janji pabrik memberikan pekerjaan kepada warga membebaskan lahan untuk lokasi pabrik.

"Janji lisan pabrik kepada sebanyak 50 warga yang membebaskan tanah untuk pabrik, yakni memberikan masing-masing pemilik tanah satu kuota tenaga kerja," ujarnya.

Tetapi, katanya, dari perwakilan 50 warga yang mengikuti seleksi, yang lulus hanya lima orang. Sisanya 45 orang tidak lulus.

Selain itu, katanya, berdasarkan pemberitahuan awal dari pabrik membutuhkan sebanyak 40 orang tenaga kerja, tetapi yang diterima sebanyak 50 orang.

"Sehingga kebijakan perusahaan ini menimbul pertanyaan besar. Dari mana sebanyak 10 orang tenaga kera tersebut," ujarnya.

Manajer PT USM Legiman didampingi aparat kepolisian sektor Kecamatan Lubuk Pinang dan TNI menyatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam memutuskan masalah tenaga kerja ini.

"Semua ini merupakan kewenangan dari manajemen di pusat," ujarnya.

Selanjutnya, pabrik dengan perwakilan warga rencananya kembali membahas masalah tersebut tanggal 24 Agustus 2016 di gedung pertemuan di lapangan merdeka Kecamatan Lubuk Pinang. ***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016