Mukomuko (Antara) - Produksi gabah kering panen petani di satuan pemukiman (SP) delapan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada musim tanam (MT) kedua padi sawah tahun ini sekitar enam ton, atau turun dibandingkan sebelumnya.

"Pada MT pertama produksi gabah sebanyak tujuh ton. Pada MT kedua ini turun diduga karena pengaruh serangan hama wereng," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto, di Mukomuko, Senin.

Ia menyebutkan, seluas 280 hektare lahan persawahan milik petani di SP delapan, Kecamatan Lubuk Pinang.

Ia menjelaskan, hama wereng menyerang produksi gabah petani pada saat MT kedua padi sawah tahun ini karena kondisi sawah petani lembab.

"Sawah petani di wilayah tersebut lembab karena pengaruh cuaca yang tidak menentu di daerah ini. Kadang-kadang hujan, setelah itu mendadak panas," ujarnya.

Menurutnya, dalam kondisi sawah lembab seperti itu, serangan hama wereng tersebut tidak sampai merusak tanaman padi petani. Karena yang diserangkan "spot" tertentu dalam satu hamparan sawah.

Ia mengatakan, saat itu juga instansi itu membantu insektisida untuk membasmi hama wereng yang menyerang tanaman padi petani setempat.

"Petani juga cepat tanggap dengan melakukan penyemprotan insektisida pada tanaman yang diserang hama wereng," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016