Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pelaksanaan lahan perkebunan kelapa sawit dan karet dicetak menjadi sawah baru mulai awal tahun 2017.

"Rencana awalnya tahun ini karena terjadi keterlambatan dalam melakukan survey investigation design (SID) sehingga dijadwalkan awal tahun 2017," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi, di Mukomuko, Selasa.

Pemerintah setempat, katanya, mengusulkan seluas 2.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit, karet, dan lahan kosong menjadi sawah baru kepada pemerintah pusat.

Ia mengatakan pelaksanaan SID untuk kegiatan cetak sawah baru yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi setempat melalui pihak ketiga dari perguruan tinggi telah berjalan sejak awal tahun ini.

Namun, katanya, kendala awal keterlambatan itu karena pihak konsultan perencanaan, yakni perguruan tinggi Univesitas Bengkulu pada saat itu belum memiliki badan usaha untuk melakukan SID.

"Perguruan tinggi itu bisa melakukan perencanaan apabila anggarannya dibawah Rp500 juta, sementara anggaran untuk itu diatas itu," ujarnya.

Ia mengatakan pemeritah provinsi telah berusaha mengandeng perguruan tinggi di Pulau Jawa tetapi hasilnya daerah itu masuk dalam "waiting list" daftar tunggu untuk perencanaannya.

Namun, katanya, saat ini perguruan tinggi di Bengkulu telah memiliki badan usaha untuk melaksanakan perencanaan SID. Dan ditargetkan akhir tahun ini selesai perencanaannya.

Terkait dengan luas fisik lahan yang dicetak menjadi sawah baru, katanya, belum dapat dipastikan karena hasilnya setelah selesai SID untuk memastikan layak atau tidak lahan yang diusulkan menjadi sawah baru.

"Kita ingin seluas 2.000 hektare lahan di 11 kecamatan di daerah ini menjadi sawah baru," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016