Bengkulu (Antara) - Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu menyiapkan pergelaran festival budaya untuk menyambut 1 Muharram 1438 Hijriah yang jatuh pada hari Minggu, 2 Oktober 2016.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Erik Rizal di Bengkulu, Kamis mengatakan, sejumlah kesenian lokal akan ditampilkan pada kegiatan tahunan itu.

"Festival budaya ini dipadu dengan Festival Tabot yang merupakan ritual religi yang sudah dikemas menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Bengkulu menyambut 1 Muharram," kata Erik.

Festival budaya yang digelar selama 10 hari itu diisi dengan berbagai tampilan antara lain festival tari kreasi daerah, lomba musik dol tingkat sanggar, lomba "telong-telong" dan lomba ikan-ikan.

Selanjutnya lomba tari kreasi tabut, lomba musik dol tingkat SD dan lomba lagu perjuangan. Sementara unsur religi ditampilkan dalam lomba rebana dan upacara arak sorban.

"Kami juga akan menampilkan barong landong, kesenian tradisional masyarakat Suku Lembak yang mirip dengan ondel-ondel di Betawi," ucapnya.

Ritual Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan di Padang Karbala, Irak pada 10 Muharam 61 Hijriah atau 681 Masehi. Perayaan Tabot di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syech Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada 1685.

Imam Senggolo kemudian menikah dengan perempuan Bengkulu hingga memiliki keturunan. Cucu dan keturunan Imam Senggolo tetap melakukan upacara Tabot hingga akhirnya mereka dikenal sebagai Keluarga Tabot yang rutin menggelar ritual Tabot pada 1 Muharram.

Mulanya, inti dari upacara Tabot adalah untuk mengenang upaya pemimpin Syiah dan kaumnya mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamkannya di Padang Karbala. Istilah Tabot sendiri berasal dari kata Arab, Tabut yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti.

Dalam perkembangannya oleh pemerintah daerah Bengkulu Festival Tabot saat ini berisikan banyak kegiatan seni dan budaya. ***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016