Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, diminta untuk mewaspadai serangan penyakit jamur yang menyerang tanaman padi di sejumlah lokasi di daerah itu.

Menurut keterangan Kabid Pengelolaan Lahan Air dan Perlindungan Tanaman di Dinas Pertanian Rejanglebong, Norman di Rejanglebong, Kamis, penyakit jamur atau blas ini mulai menyerang tanaman padi di beberapa kecamatan yang selama ini menjadi sentra penghasil padi di wilayah itu.

"Penyakit jamur atau blas ini merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman padi. Untuk di Rejanglebong sendiri serangan penyakit ini mulai dirasakan petani di wilayah Kecamatan Curup Selatan, Curup Utara dan kawasan Talang Benih Kecamatan Curup, dengan luasan mencapai puluhan hektare," katanya.

Penyakit jamur ini, lanjutnya, dapat menyebabkan tanaman padi yang terserang menjadi mati, karena menyerang bagian batang padi. Selain itu penyakit ini juga dapat menyebar luas dengan cepat sehingga bisa menyebabkan kegagalan panen.

Dia menjelaskan, salah satu penyebab penyakit jamur ini masuk ke Rejanglebong kemungkinan berasal dari wilayah lain yang masuk ke dalam benih padi, sanitasi air yang kotor.

Kemudian penyakit ini juga disebabkan oleh faktor alam seperti cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini, di mana serangannya baru diketahui saat umur padi memasuki masa pembuahan.

"Sebagai langkah antisipasi benih padi yang akan dipakai terlebih dahulu direndam dengan air berisikan desinfektan, kemudian pengolahan lahannya dilakukan secara baik serta penggunaan benih varietas tahan penyakit serta penggunaan pupuk secara berimbang," ujarnya.

Sementara itu untuk mendata jumlah kerusakan tanaman padi milik petani dalam beberapa kecamatan ini, pihaknya sedang melakukan pendataan dengan menerjunkan mantri tani dan penyuluh lapangan. Laporan ini selanjutnya akan diteruskan ke Distan Provinsi Bengkulu guna mencarikan langkah penanganannya, sehingga nantinya tidak semakin meluas. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016