Bengkulu, (antarabengkulu.com) - Tempat wisata sejarah sangat ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara pada saat liburan, seperti halnya di Kota Bengkulu. Namun pengunjung jangan mudah terlena apabila kita telah membeli tiket dan segera dipersilahkan masuk oleh penjaga loket.

Pengunjung harus meminta tiket sebagai tanda bukti masuk ke lokasi wisata bersejarah karena dari tiket yang terjual dan terpotong itu menjadi sumber pemasukan bagi daerah untuk menjaga pembangunankelestarian situs bersejarah tersebut.

Pada Sabtu (8/10/2016), beberapa pengunjung langsung dipersilahkan masuk oleh petugas setelah membeli tiket ke Benteng Marlborough tanpa dikasih tiket. Setelah didesak untuk diminta tiket tersebut, petugas tanpa berseragam tersebut baru bersedia memberikan tiket sesuai jumlah orang yang masuk.

Tiket untuk orang dewasa seharga Rp5.000, sedangkan untuk tiket anak-anak dipatok Rp3.000 per orang.

Kejadian seperti ini diduga sering dilakukan oleh oknum penjaga tiket. Tiket yang terjual dan telah disobek tersebut seharusnya menjadi tanda bukti jumlah pengunjung ke Benteng Marlborough. Namun apabila tiket tidak dikasih ke pengunjung maka uang tanda masuk itu lari ke mana?

Mari kita melestarikan situs budaya bersejarah dengan menjaga kelestariannya dengan cara disiplin menyetorkan uang masuk sesuai tiket yang diambil untuk kemajuan daerah.

Pewarta: Riski Maruto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016