Bengkulu (Antara) - Holidin, warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menangkar tujuh jenis bunga langka Amorphophallus spp di area konservasi seluas kurang tiga hektare yang dikelola secara swadaya.

"Ada tujuh jenis yang kami tanam, satu jenis belum teridentifikasi karena belum pernah kami lihat literaturnya," kata Holidin di area penangkaran bunga langka miliknya di Desa Tebat Monok, Rabu.

Holidin mengatakan, dari tujuh jenis bunga bangkai atau dalam bahasa lokal disebut bunga kibut yang ditangkarnya, enam jenis yang sudah teridentifikasi yakni Amoprphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus muleri, Amorphophallus paeonifolius, Amorphophallus variabilis dan Amorphophallus manta.

Saat ini satu jenis bunga bangkai yakni Amorphophallus gigas dengan tinggi bunga mencapai 3,8 meter sedang mekar di lokasi penangkaran tersebut.

Holidin yang mulai menangkar bunga langka sejak 1996 mengatakan seluruh jenis bunga langka yang ditanamnya di lokasi tersebut sudah pernah mekar.

Dari tujuh jenis bunga itu, bunga tertinggi yakni Amorphophallus gigas dan yang terbesar diameternya adalah Amorphophallus titanum.

"Setiap ada yang mekar selalu kami buka untuk umum sehingga masyarakat Bengkulu dan luar daerah mengenal kekayaan keanekaragaman hayati Sumatera," katanya.

Bunga Amorphophallus gigas yang tengah mekar di lokasi penangkaran tersebut juga menarik para pengunjung untuk mendatangi lokasi penangkaran tersebut.

Holidin dan keluarganya mulai membuka area penangkaran itu untuk umum sejak 8 Oktober 2016 sebelum kelopak bunga terbuka sempurna.

Roberto, salah seorang pengunjung yang menyaksikan bunga Amorphophallus gigas mengatakan kagum dengan keunikan bunga langka endemik Pulau Sumatera itu.

"Ini pertamakali saya melihat bunga setinggi ini, mencapai hampir empat meter dan ini asli dari Sumatera," kata Roberto yang datang bersama tujuh orang temannya ke lokasi penangkaran itu.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016