Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menyosialisasikan pencegahan penyakit filariasis kepada warga melalui pencanangan minum obat kaki gajah dalam rangka Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah atau Belkaga.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi mari kita sama-sama meminum obat kaki gajah sekali setahun untuk bebas dari penyakit kaki gajah," kata Bupati Seluma Bundra Jaya saat pencanangan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Kecamatan Sukaraja, Seluma, Rabu.

Ia mengatakan di wilayah Kabupaten Seluma masih ditemukan tiga kasus kaki gajah sehingga penanganan penyakit menular ini perlu menjadi perhatian serius.

Penyakit kaki gajah atau filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Koordinator Program Filariasis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bengkulu, Nurkholis Sastro mengatakan ada lima kabupaten di Provinsi Bengkulu yang menjadi daerah pencanangan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Bengkulu.

"Untuk Bengkulu ada lima kabupaten sebagai sasaran pencanangan yakni Seluma, Kaur, Bengkulu Utara, Mukomuko dan Bengkulu Selatan," kata Nurkholis.

Ia mengatakan untuk menentukan sasaran program, pihaknya terlebih dahulu mengambil sampel darah warga. Bila dari 600 sampel terdapat 1,3 persen yang mengidap filariasis maka dipastikan daerah tersebut endemis filariasis.

Pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah yang dimulai pada 1 Oktober 2015 dimana sebanyak 105 juta penduduk di 241 kabupaten/kota endemis penyakit kaki gajah, harus melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) selama 5 tahun mulai dari 2015-2019.

Penyakit kaki gajah dapat mengakibatkan cacat menetap berupa pembesaran pada kaki, lengan, hingga anggota tubuh lainnya. Bagi penderita penyakit kaki gajah jika sudah mengalami tahap yang sudah parah maka akan mengalami pembengkakan yang luar biasa terutama pada bagian yang terserang penyakit tersebut, seperti misalnya pada kaki.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016