Bengkulu (Antara) - Kepolisian Daerah Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menggelar simulasi penanganan potensi kerusuhan Pemilihan Kepala Daerah 2017 di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Drs Yovianes Mahar, di Bengkulu, Jumat mengatakan, kepolisian, jauh hari sudah menyiapkan pengamanan Pilkada dalam bentuk operasi dengan nama Mantap Praja Kandis 2017.

"Operasi ini kita aplikasikan dalam kegiatan nyata, oleh karena itu sebelum kita masuk kegiatan nyata, kita lakukan latihan-latihan atau simulasi," kata dia.

Pada penanganan kerusuhan yang disimulasikan, menceritakan salah satu pasangan calon tidak menerima keputusan sah penghitungan suara KPU Bengkulu Tengah karena merasa kehilangan suara.

Massa dari pasangan calon tersebut, melakukan aksi demonstrasi ke KPU Kabupaten Bengkulu Tengah. Akibat tidak mencapai kata sepakat massa yang berjumlah 1.000 orang tersebut melakukan aksi anarkis dengan menyerang kantor KPUD.

Aksi demonstrasi dibubarkan oleh personel kepolisian yang tergabung dalam satuan Operasi Mantap Praja Kandis 2017. Sejumlah orang yang diduga provokator aksi diamankan untuk kepentingan penyelidikan penyelidikan pihak kepolisian.

"Tahapannya, kita mencoba tindakan preventif, mengajak berdialog, negosiasi, jika tidak baru ambil tindakan. Kepolisian siap untuk mengamankan jalannya kegiatan pilkada ini agar nyaman terlaksana, aman dan tertib," Kata dia lagi.

Suhu politik Pilkada 2017 di Kabupaten Bengkulu Tengah, kata Kapolda, memang mengalami peningkatan oleh karena sejumlah bakal calon dari jalur independen ditetapkan tidak dapat melanjutkan pencalonan karena tidak memenuhi syarat.

"Untuk memanas tidaknya, itu eskalasi, namun kita berikan pengamanan, dan semua itu telah kita antisipasi," ujarnya.***2***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016