Mukomuko (Antara) - Produksi gabah petani di Desa Ranah Karya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada musim tanam dua padi sawah tahun ini sekitar 10,2 ton per hektare, sama dengan musim tanam pertama.

"Produksi gabah sekitar 10,2 ton per hektare berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah ini," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, seluas 80 hektare areal persawahan di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang, menghasilkan produksi gabah sekitar 10,2 ton per hektare.

Ia menjelaskan, petani yang mendapatkan produksi gabah sebanyak itu menggunakan benih padi jenis ciherang dan mikongga atau benih unggul.

Petani setempat mendapatkan produksi gabah sebanyak itu, katanya, karena petani di wilayah itu memperhatikan aspek pengelolaannya mulai dari proses penanaman, pemupukan sudah mengikuti standar teknis.

Ia menyebutkan, seperti pupuk sesuai standar yang direkomendasikan. Kalau ada serangan hama cepat ditangani.

Selain itu, tanaman padi petani di wilayah tersebut menggunakan sistem jajar legowo.

Sementara itu, harga gabah kering panen (GKP) yang dijual oleh petani di daerah itu sejak sebulan terakhir rata-rata sebesar Rp4.324 per kilogram (kg), menurun dibandingkan sebelumnya dengan harga sebelumnya sebesar Rp4.700 per kg.

"Harga gabah turun Rp376 per kilogram. Harga gabah mulai turun sejak petani di wilayah Kecamatan Lubuk Pina dan V Koto panen raya," ujarnya. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016