Bengkulu (Antara) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menyarankan Pemerintah Kota Bengkulu membangun bank khusus untuk nelayan misalnya Bank Pesisir.

Ketua HNSI Kota Bengkulu Iswandi Ruslan di Bengkulu, Kamis, mengatakan pemanfaatan perbankan itu untuk mendorong sisi permodalan nelayan dengan sasaran akhirnya penguatan maritim Bengkulu.

"Nelayan kita sangat keterbatasan modal, oleh karena itu mereka hanya sanggup menjadi nelayan tradisional saja. Sebagian besar nelayan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kesulitan," kata dia.

Untuk menambah modal, tidak sedikit dari nelayan akhirnya menggunakan jasa tengkulak atau rentenir.

Namun bukannya membantu pemenuhan modal, malah para nelayan semakin terlilit utang.

"Dengan adanya Bank Pesisir, kita bisa meminimalkan nelayan yang terjerat tengkulak," kata dia lagi.

Dengan kondisi kapal dan alat tangkap sederhana seperti saat ini, nelayan hanya mampu berlayar sejauh empat mil laut saja dari pesisir pantai Bengkulu.

"Pada umumnya, nelayan kita hanya punya kapal ukuran dua sampai tiga gross ton, yang diatas 10 (GT) hanya beberapa saja, jarak jangkauan kapal ini terbatas sekitar pesisir pantai," ucap Iswandi.

Akibatnya, hasil tangkapan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, bahkan jika dalam kondisi cuaca buruk, mereka nyaris tak memiliki penghasilan.

"Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak, nelayan harus punya kapal dengan bobot setidaknya 30 GT, cuma dengan kapal itu bisa berlayar lebih jauh dari 12 mil laut," katanya.

Namun untuk mengganti dengan armada kapal yang lebih besar, biaya yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit.

Harga kapal dengan bobot 30 (GT) saat ini berkisar Rp600 juta hingga Rp1,5 miliar.

"Kalau dengan kualitas lebih yang bagus, bahkan harganya di rentang Rp2-3 miliar. Oleh karena hal seperti ini dibutuhkan sebuah perbankan khusus bagi nelayan," ujarnya.***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016