Bengkulu (Antara) - Penebangan liar dan perambahan kawasan Hutan Lindung Bukit Daun untuk perladangan telah mengancam habitat dua jenis bunga langka endemik Bengkulu, Rafflesia arnoldii dan Rafflesia gadutensis, dua flora dilindungi yang tumbuh di kawasan hutan itu.

"Hutan lindung Bukit Daun di wilayah Kemumu, Bengkulu Utara hampir dirambah 60 persen. Ini membuat habitat Rafflesia gadutensis terancam," kata Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara, Septian Riki di Argamakmur, Kamis.

Ia mengatakan kondisi HL Bukit Daun di wilayah Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara, yang dikenal dengan sebutan Hutan Boven Lais semakin mengkhawatirkan akibat pembalakan liar dan perambahan untuk perladangan.

Sementara, KPPL Bengkulu Utara menemukan lima lokasi bunga langka Rafflesia gadutensis di wilayah itu yang kondisinya semakin terancam karena tidak jarang dirusak oleh para perambah yang melintas di hutan itu.

"Kami seperti berlomba dengan perambah karena kalau kami temukan habitat Rafflesia mereka takut orang banyak akan datang dan pencurian kayu dan pembukaan hutan untuk ladang akan diketahui masyarakat," ucapnya.

Septian mengatakan Hutan Boven Lais merupakan rumah terakhir Rafflesia arnoldii dan Rafflesia gadutensis yang ada di Bengkulu.

Selain tempat tumbuh alami kekayaan hayati hutan Sumatera itu, hutan tersebut juga menjadi sumber mata air yang menyediakan air bagi ribuan hektare sawah irigasi di wilayah Kemumu.

"Kami minta aparat penegak hukum untuk turun ke lapangan dan menindak pembalakan dan perambahan hutan ini," ucapnya.

Saat ini, kata Septian, Rafflesia gadutensis lebih sering mekar di bagian tebing hutan dengan kemiringan 70 hingga 80 derajat celcius.

Menurut aktivis lingkungan dari Yayasan Genesis Bengkulu, Supintri Yohar, hutan lindung Boven Lais dalam dokumen kawasan hutan Bengkulu merupakan bagian dari Hutan Lindung Bukit Daun.

"Perambahan terhadap Bukit Daun memang sangat tinggi potensinya karena mudah diakses dari berbagai jalur," kata dia.

Hutan Lindung Bukit Daun seluas 87 ribu hektare masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejanglebong dan Lebong, dan Seluma.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016