Rejang Lebong (Antara) - Pengurus Palang Merah Indonesia cabang Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kebutuhan darah di daerah itu 10-15 kantong per hari

"Kebutuhan darah di Rejang Lebong perharinya antara 10-15 kantong, di mana kebutuhan di RSUD Curup yang terpantau dari klaim BPJS kesehatan perbulannya antara 140-200 kantong, sedangkan kebutuhan darah di luar klaim BPJS mencapai 100 kantong," kata bagian Humas PMI Rejang Lebong, Alektrino Losta Fortana di Rejang Lebong, Minggu.

Kebutuhan darah bagi pasien yang akan menjalani operasi di rumah sakit Curup dan klinik kesehatan lainnya di daerah itu kata dia, saat ini 80 persen berasal dari pendonor darah pengganti yakni pendonor yang diminta untuk mendonorkan darahnya, dan 20 persen lainnya berasal dari relawan PMI.

"Saat ini kami sedang mengupayakan agar kebutuhan darah ini nantinya 80 persennya disumbangkan oleh sukarelawan dan sisanya oleh pendonor darah permintaan," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan darah di bank darah PMI dan unit transfusi darah (UTD) RSUD Curup, pihaknya menggalang kebutuhan darah melalui kegiatan donor darah yang dilaksanakan bersamaan kegiatan dinas/instansi di Rejang Lebong.

Selain itu pihaknya juga optimistis kebutuhan darah ini dapat terpenuhi oleh sukarelawan PMI dengan adanya instruksi bupati setempat yang meminta masing-masing SKPD di Rejang Lebong untuk mengadakan kegiatan donor darah minimal dua kali setahun.

"Darah hasil kegiatan donor ini kemudian di simpan di bank darah yang ada di PMI dan UTD RSUD Curup, namun dari sekian banyak darah yang didapatkan dalam kegiatan donor darah tidak semuanya bisa dipakai. Darah ini harus lolos uji dilaboratorium guna memastikan tidak mengandung penyakit," ujarnya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016