Kabupaten Kupang, NTT (ANTARA) - LKBN ANTARA mengantarkan pekerja migran Indonesia dari Malaysia hingga ke kampungnya di Desa Bakuin bersama Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Suster Laurensia dari Yayasan Sosial Penyelenggaraan Ilahi.
Operator Krisis Center dari BP3MI NTT Januarius Katadon di Desa Bakuin, Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, NTT, Ahad, menyerahkan pekerja migran Indonesia DB ke Kepala Desa Bakuin Ferdi Usias Yonatan Henukh yang kemudian diserahkan langsung kepada orang tua yang bersangkutan.
ANTARA dan Suster Laurensia ikut menjadi saksi serah terima kepada kepala desa dan orang tua DB.
Pemulangan DB, yang difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, bermula pada Jumat (22/12) malam, melalui Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), transit di Jakarta sebelum berlanjut ke Bandar Udara Internasional El Tari di Kupang.
Perjalanan berlanjut melalui jalur darat dari Kota Kupang ke Desa Bakuin di Kabupaten Kupang melalui Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara lalu masuk ke Kabupaten Kupang.
DB pulang ke Indonesia dan kampung halamannya setelah 12 tahun berada di Malaysia, dan bekerja selama sembilan tahun dan tiga bulan di Kelantan, Malaysia, tanpa menerima gaji.
Kepala Desa Bakuin Ferdi Usias Yonatan Henukh mengatakan DB sudah 12 tahun di Malaysia untuk bekerja, dan karena tidak ada kabar, keluarga di kampungnya mengira sudah meninggal.
“Terima kasih telah membawa kembali Derfi, sebagai warga Desa Bakuin, tetapi kami penuh dengan harapan dan syukur kami kepada bapak dan ibu yang sudah mengantar dengan baik dan selamat,” ujar kepala desa.
ANTARA mengantarkan DB hingga ke rumahnya bersama BP3MI dan Suster Laurensia setelah KBRI Kuala Lumpur mendapatkan “special pass” untuk DB dari Departemen Imigrasi Malaysia pada Kamis (21/12).
DB mengaku senang harapannya terkabul dapat pulang ke kampungnya di Desa Bakuin sebelum perayaan Natal 2023, sehingga dirinya dapat merayakannya bersama keluarga.*