Mukomuko (Antara) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah menerbitkan sertifikat tanah seluas 4.500 meter persegi untuk lokasi pembangunan gedung shelter yang menjadi tempat berkumpul warga saat terjadi bencana alam tsunami di daerah itu.

"BPN telah menerbitkan sertifikat untuk shelter, selanjutnya sertifikat ini diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Kabag Administrasi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Sapriadi di Mukomuko, Kamis.

Pemerintah setempat tahun ini menghibahkan sebagian lahan milik SMAN 1 Mukomuko untuk lokasi pembangunan gedung shelter di daerah itu.

Ia mengatakan, lahan tersebut sudah bersertifikat, tetapi peruntukkannya dalam sertifikat itu untuk gedung SMA negeri 1 Mukomuko.

Menurut dia, tidak masalah dengan sertifikat lahan tersebut peruntukkannya untuk SMA. Karena sertifikat itu bisa dipecah dan sebagiannya atau seluas 4.500 meter dihibahkan untuk pembangunan gedung shelter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani menyatakan, pembangunan gedung shelter untuk tempat berkumpul warga saat terjadi bencana tsunami di daerah itu ditunda pada 2017.

"Pembangunan shelter tsunami di daerah ditunda lagi pada 2017," ujarnya.

Ia mengemukakan, kepastian penundaan pembangunan shelter tsunami tahun 2017 di Kabupaten Mukomuko berdasar hasil rapat instansi itu di BPBD Provinsi Bengkulu.

"Kami baru selesai mengikuti rapat di BPBD provinsi membahas pembangunan shelter tsunami di Mukomuko yang dibangun tahun 2017," ujarnya. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016