Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengalokasikan 10 persen dari total Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2017 untuk 148 desa.
"Tahun 2017 alokasi dana desa (ADD) sebesar 10 persen dari DAU," kata Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mukomuko Saroni di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah setempat tahun 2016 mengalokasikan dana sebesar Rp21 miliar untuk ADD dengan rincian setiap desa dari 148 desa di daerah itu mendapatkan pembagian ADD sekitar Rp150 juta.
Ia mengatakan dengan alokasi dana sebesar 10 persen dari total DAU tahun 2017 maka setiap desa di daerah itu diperkirakan mendapatkan dana sebesar Rp300-Rp400 juta.
Menurutnya, dana sebesar 10 persen untuk sebanyak 148 desa itu belum termasuk dana desa dari pemerintah pusat tahun 2017.
"Kalau digabungkan ADD dengan DD, maka total keseluruhan dana untuk setiap desa di daerah itu mencapai Rp1 miliar," ujarnya.
Untuk itu, ia mendesak seluruh desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tahun 2016 karena sebesar 25 persen dari dana itu untuk penyertaan modal ke BUMDes.
Ia menjelaskan dana penyertaan modal yang bersumber dari Dana Desa tersebut digunakan untuk usaha desa sesuai dengan potensi yang ada di desa. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Tahun 2017 alokasi dana desa (ADD) sebesar 10 persen dari DAU," kata Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mukomuko Saroni di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah setempat tahun 2016 mengalokasikan dana sebesar Rp21 miliar untuk ADD dengan rincian setiap desa dari 148 desa di daerah itu mendapatkan pembagian ADD sekitar Rp150 juta.
Ia mengatakan dengan alokasi dana sebesar 10 persen dari total DAU tahun 2017 maka setiap desa di daerah itu diperkirakan mendapatkan dana sebesar Rp300-Rp400 juta.
Menurutnya, dana sebesar 10 persen untuk sebanyak 148 desa itu belum termasuk dana desa dari pemerintah pusat tahun 2017.
"Kalau digabungkan ADD dengan DD, maka total keseluruhan dana untuk setiap desa di daerah itu mencapai Rp1 miliar," ujarnya.
Untuk itu, ia mendesak seluruh desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tahun 2016 karena sebesar 25 persen dari dana itu untuk penyertaan modal ke BUMDes.
Ia menjelaskan dana penyertaan modal yang bersumber dari Dana Desa tersebut digunakan untuk usaha desa sesuai dengan potensi yang ada di desa. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016