Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Petani di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu kesulitan untuk membeli pupuk akibat harga tanda buah segar kelapa sawit di daerah ini anjlok.

"Harga buah sawit petani di Mukomuko sekarang hanya Rp1.085/kg di PT Mukomuko Indah Lestari. Akibatnya, petani tidak mampu lagi membeli pupuk sesuai kebutuhan," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)  Kabupaten Mukomuko, Khairul, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, padahal tanaman sawit petani harus diberikan pupuk minimal  setiap empat bulan sekali, tapi sejak harga sawit anjlok para petani tidak sanggup pembeli bubuk. Alasanya, harga buah sawit tidak seimbang dengan harga pupuk.  

Sementara jika sawit tidak diberikan pemupukan yang cukup, maka produksi hasil panen tidak maksimal. "Sekarang petani pasrah karena untuk membeli pupuk uang tidak cukup," ujarnya.
    
Harga sawit sebesar Rp 1.085/kg sekarang ini, katanya membuat petani semakin sulit untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan hasil panennya. Hal ini menyebabkan pendapatan petani sawit di Mukomuko merosot dari biasanya.

"Kalau harganya naik diatas Rp1.300/kg, petani masih bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan termasuk membeli pupuk meskipun tidak banyak minimal bisa menyuburkan tanaman mereka," ujarnya.

Dengan kondisi rendahnya harga buah sawit, ia berharap, ada tanggapan dari pemerintah setempat untuk mencarikan solusi terbaik serta mencari penyebab turunya harga komoditi yang mayoritas digeluti wrga setempat.

"Seharusnya ada perhatian dari pemerintah setempat untuk melihat langsung kondisi petani sawit yang semakin terpuruk karena harga buah sawit turun," ujarnya.(fto)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012