Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Para petani kelapa sawit di Bengkulu menelantarkan kebun akibat tidak mampu membiayai operasional karena harga tandan buah segar terus menurun.
"Harga jual pada pedagang pengumpul sebelumnya Rp900 saat ini kembali turun menjadi Rp870 per kilogram, sedangkan lokasi kebunnya jauh dari pabrik hanya dihargai Rp550/kg," kata seorang petani sawit di Bengkulu Yahyo, Selasa.
Sejak harga jual kelapa sawit anjlok awal bulan lalu, sebagian besar kebun kelapa sawit petani sudah dibiarkan, tidak dirawat dan dipelihara apalagi dilakukan pemupukan. "Kami baru merasakan sejak sepuluh tahun terakhir harga sawit sangat rendah, bila dibandingkan dengan bahan pokok, biaya pemeliharaan dan pembelian pupuk tak sebandig," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap hektare saat ini memerlukan biaya rata-rata di atas Rp15 juta termasuk pemupukan dan biaya panen, sedangkan dana diperoleh dari menjual buah sawit paling tinggi Rp10 juta. "Kami mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk mengupayakan membuat standar harga sawit daerah, sehingga petani tidak selalu dirugikan," kata dia.
Masa depan petani di Bengkulu pada umumnya menggantungkan nasibnya dari penjualan buah kelapa sawit karena salah satu usaha adalah kebun sawit dan sedikit kebun karet yang harganya juga turun.
Manager Pabrik PT Palma Mas Sejati (PMS) Aswin Kobar salah satu pembeli buah kelapa sawit petani di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah mengatakan, harga sawit yang dibelinya pekan ini juga turun Rp30/kg.
Ia menjelaskan, harga tandan buah segar (TBS) grade A dibeli Rp1.330, grade B dihargai Rp1.250 dan grade C tidak membeli yang sebelumnya hanya Rp1.200/kg. Sedangkan harga Crude falm oil (CPO) lokal dijual Rp7.200 turun dari sebelumnya tercatat Rp7.300/kg, CPO itu dijual ke Padang dan Lampung.
Ia mengatakan, harga TBS sawit itu turun karena pengaruh pasaran internasional, disamping pasokan dari petani menjelang lebaran cukup banyak. Selama ini buah sawit yang dibeli perusahaan itu lebih diprioritaskan pada produksi sawit warga sekitar pabrik yang luas lahan kebun seluruhnya mencapai 5.000 hektare.
Namun ada juga buah sawit dijual para pemasok dari luar Bengkulu Tengah yaitu dari Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur, ujarnya. Ketua Gabungan Petani Sawit Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Khairul Siregar mengatakan, pabrik di wilayah itu masih memebeli sawit petani dengan harga rendah yaitu antara Rp800-Rp900/kg.
Harga sawit pada tingkat pabrik di Mukomuko saat ini Rp1.050/kg, sedangkan harga crude palm oil (CPO) pasar lokal bertahan Rp6.900 dari sebelumnya Rp7.000/kg, jumlah itu belum seimbang dengan harga tandan buah segar (TBS) diterima pabrik pengolahan kelapa sawit daerah itu, ujarnya.(Z005)
Harga sawit murah, petani terlantarkan kebun
Selasa, 11 September 2012 12:53 WIB 2357