Semarang (Antara) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia  Jawa Tengah menyatakan Indonesia membutuhkan jutaan wirausaha muda untuk meningkatkan perekonomian bangsa.

"Faktanya jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit, baru kisaran 1,5 persen dari total populasi yang jumlahnya 200 juta jiwa," kata Ketua Hipmi Jawa Tengah Reza Tarmizi pada kegiatan seminar publik yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Ekonomi Semarang dengan tema 'Mengembangkan Wirausaha Muda Yang Inovatif dan Berbasis Digital' di Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Semarang, Rabu.

Sebelumnya, Pemerintah berharap jumlah wirausaha di Indonesia bisa bertambah sebanyak 1,8 juta. Meski demikian, pihaknya berharap jumlah tersebut dapat lebih banyak.

"Tidak hanya 1,8 juta tetapi jutaan manusia yang dibutuhkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih baik. Kita masih ketinggalan dibandingkan Singapura, Vietnam, dan Laos," katanya.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, menurut dia, jiwa kewirausahaan harus dipupuk sejak dini oleh semua orang.

"Pada dasarnya semua orang butuh jiwa enterpreneurship, dalam hal ini jiwa ini perlu dipupuk sedini mungkin. Harapannya adalah dapat memberikan waktu yang lebih lama untuk belajar dan mencari pengalaman, dengan begitu risiko akan lebih bisa terminimalisasi," katanya.

Sementara itu, diakuinya bahwa untuk berwirausaha yang dibutuhkan bukan melulu soal modal atau pembiayaan tetapi yang utama adalah niat.

Selain itu, yang juga dibutuhkan adalah membuka jaringan lebih luas untuk meningkatkan usaha agar lebih baik.

"Dengan jaringan yang lebih luas, kita akan lebih mudah mengembangkan usaha," katanya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016