Krakow (ANTARA/AFP Bengkulu) - Mario Balotelli harus belajar untuk menerima kritik dan menjadi pemain cadangan, demikian disampaikan pelatih Italia, Cesare Prandelli.

Penyerang 21 tahun temperamental ini mencetak gol internasional pertamanya saat menghadapi Irlandia pada Senin, namun ia merayakan golnya dengan apa yang terlihat sebagai bentuk kemarahan, sebelum rekan setimnya, Leonardo Bonucci, membungkam mulutnya untuk mencegah para pembaca gerak bibir mereka-reka ucapan Balotelli.

Balotelli dibangkucadangkan oleh Prandelli pada pertandingan ketiga dan terakhir Italia di Grup C, setelah tampil sebagai pemain pertama pada dua pertandingan sebelumnya.

Ia juga mendapat kritik keras dari pers Italia untuk penampilan tidak menawannya di Polandia, dan ia mendapat ejekan dari pendukung Irlandia saat tampil selama 20 menit.

Tidak jelas kepada siapa ia menujukan kemarahannya setelah mencetak gol, namun Bonucci mengklaim bahwa ia tidak mengerti apa yang diucapkan Balotelli karena rekannya tersebut menggunakan bahasa Inggris, dan Prandelli juga menyatakan dirinya tidak tahu.

Namun ia berpendapat bahwa penyerang Manchester City tersebut, perlu belajar mengatasi masalah dengan lembut dan tidak pernah melupakan bahwa tidak ada seorang individu yang hanya bersinar sendirian dalam suatu tim.

"Mulai sekarang, semangat tim adalah hal penting, hal yang penting dalam perjalanan ini adalah setiap pemain memberikan 100 persen," kata Prandelli.

"Itulah yang saya sukai, sebab itu berarti mereka memiliki rasa hormat kepada tim, dan ketika itu terjadi mereka juga berlari bersama untuk tim,"  katanya.  
 
"(Balotelli) datang dan melakukan apa yang kami pinta, yakni bermain di antara dua bek tengah (Irlandia) dan merusak kerja sama mereka," katanya.  

"Juga untuk menambah bobot serangan kami, dan ia melakukannya dengan baik, ia mengetahui perannya dan apa yang harus dilakukan," tambahnya.  

Dan Prandelli tidak siap untuk mengkritik Balotelli yang terlihat tidak senang dengan golnya tersebut.

"Seperti saat tersenyum, reaksinya spontan," katanya, "Bagi saya, tabiatnya selalu seperti ini, sehingga itu tidak aneh." 
 
"Ia bukan pihak luar di tim ini, Mario seperti ini, itu tergantung pada momen dan suasana hatinya," katanya. 

"Pada momen-momen tidak nyaman anda harus menerima keanehan ini. Ia perlu untuk melangkah naik dalam urusan kualitas, namun ia dapat melakukannya," katanya. 

"Ia harus menerima kesulitan-kesulitan dan kritik, dan juga dibangku cadangkan atau bahwa tim meminta lebih dari dirinya," ujarnya. 

"Hari ketika ia menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang mendoakan hal buruk kepadanya, dan yang diinginkan oleh mereka adalah membantunya berkembang, maka ia akan menjadi pemain hebat," tambahnya. 

Begitu pula terhadap sikap 'tanggap darurat' Bonucci, Prandelli mengatakan bahwa hal itu menunjukkan betapa populernya Balotelli di timnya.

"Anda juga dapat melihat semangat tim pada sikap ini, yang berarti saling melindungi," katanya, "Itu bernilai sebab beberapa urusan internal seharusnya ditangani secara pribadi, saya sangat senang dengan Bonucci."  

Meski mengkritik sikap Balotelli, Prandelli kelihatannya memahami kesulitan seorang pemain berusia 21 tahun yang harus berhadapan dengan berbagai situasi sulit.

Namun ia berkata Balotelli telah menunjukkan pada pertandingan melawan Irlandia, bahwa ia dapat menjadi anggota tim.

"Sering kali tipe pemain dengan temperamen dan harga diri seperti ini membawa masa-masa sulit, sebab mereka ingin memperlihatkan apa yang dapat mereka lakukan," ucapnya.

"Namun kami sudah jelas dengan Mario, ini bukan kesempatan bagi anda, ini adalah kesempatan bagi kami sebagai tim, dan anda tetap dapat membuat perbedaan bahkan dalam waktu hanya 20 menit."

"Bagi saya, 20 menitnya Balotelli adalah yang terbaik yang ia mainkan dalam tiga pertandingan," katanya.  (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012