Bengkulu (Antara) - Banjir yang melanda Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menyulitkan petani setempat mengangkut komoditas perkebunan, terutama karet dan sawit, sebab akses antardesa terputus.

"Sawit dan karet tidak bisa diangkut keluar dari desa karena kendaraan tak bisa melintas luapan air dari Sungai Seluma," kata Salikin, warga Desa Penago Baru saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.

Banjir yang melanda wilayah itu, terutama merendam badan jalan hingga setinggi satu setengah meter membuat aktivitas warga terhenti.

Tidak hanya menyulitkan angkutan komoditas perkebunan, aktivitas anak sekolah pun terhenti sehingga sebagian pelajar sekolah menengah terpaksa diliburkan.

Luapan Sungai Seluma akibat hujan lebat yang terjadi selama dua hari satu malam membuat akses antardesa di wilayah itu terputus.

Jalur antardesa yang terputus antara lain dari Desa Rawa Indah menuju Desa Pasar Seluma dan Pasar Seluma menuju Desa Sukarami.

"Kalau Memutar ke arah Masmambang terlalu jauh, menambah jarak 35 kilometer," kata Salikin menerangkan.

Koordinator Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Rawa Indah, Andi Wijaya mengatakan meski tak menimbulkan korban jiwa, banjir yang menggenangi jalan antardesa itu cukup menyulitkan warga.

Ketinggian air yang mencapai leher orang dewasa di wilayah Rawa Indah membuat siswa sekolah menengah atas tak bisa melintas dan terpaksa libur.

"Padahal hari ini ulangan di sekolah, tapi kondisinya tidak memungkinkan dilewati," kata Andi.

Sejumlah relawan PMI dan petugas BPBD Seluma menurut dia sudah berupaya membantu warga melintas jalur yang terendam itu dengan menggunakan perahu karet.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016