Bengkulu (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menurunkan tim ke Desa Talang Giring, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, untuk menindaklanjuti laporan warga terkait sekawanan beruang yang masuk ke wilayah permukiman dan kebun warga.

"Tim segera turun ke Desa Talang Giring karena ada laporan dari warga bahwa beruang kembali masuk ke desa dan kebun mereka," kata Kepala BKSDA Resor Seluma, Asikin di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan sebulan sebelumnya, pihaknya juga menerima laporan dari warga setempat tentang gangguan satwa liar yang membuat warga setempat resah.

Tim dari BKSDA yang diturunkan ke lapangan untuk menindaklajuti laporan itu tidak menemukan tanda-tanda keberadaan beruang.

"Petugas yang kami turunkan desa itu sebulan lalu tidak menemukan bukti-bukti keberadaan beruang, tapi kini ada laporan kedua," kata dia.

Sebelumnya warga Desa Talang Giring mengatakan resah dengan kemunculan empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang memasuki kebun karet sehingga mengganggu aktivitas petani setempat.

"Seminggu ini ada lagi yang datang ke sekitar kebun kami," kata Aceng, petani karet Desa Talang Giring.

Kawanan beruang tersebut menurut dia tidak hanya memasuki kebun milik seorang petani, tetapi berpindah-pindah ke kebun yang lain di sekitar desa tersebut.

Beberapa pondok milik petani bahkan telah dimasuki dan diobrak-abrik kawanan satwa liar dilindungi itu.

"Petani tidak berani mendekat karena beruang juga bisa menyerang manusia," ujarnya.

Aceng menambahkan, kehadiran beruang madu ke wilayah perkebunan warga itu diduga untuk mencari makanan.

Untuk menghalau satwa liar tersebut kembali ke dalam hutan, warga sudah melaporkan keberadaan beruang tersebut ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.

***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016