Batam (Antara) - Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri masih mendalami mengenai rencana aksi terduga teroris anggota Katibah Gongong Rebus (KGR) yang ditangkap di Batam, Rabu sore.

"Mengenai ada atau tidak rencana aksi teror di Batam oleh terduga (AH alias A) tersebut masih di dalami," kata Kapoda di Polda Kepri, Batam, Rabu malam.

Ia mengatakan, saat ini terduga yang dalam kelompok KGR bertugas merekrut anggota baru dan menfasilitasi yang berangkat ke Suriah tersebut masih ditahan di Markas Brimob untuk pemeriksaan.

"Untuk seterusnya apa usai ditangkap kami juga belum mendapat informasi. Yang pasti masih menjalani pemeriksaan oleh Tim Densus 88," kata Sam.

Kapolda juga mengatakan, AH alias A ditemukan sejumlah anak panah dan barang bukti lain seperti pipa paralon, buku tentang teror yang semuanya sudah diamankan.

"Terduga juga mengirimkan anak panah ke Solo dan Lombok. Anak panah yang dibuat bukan seperti kebnyakan, tapi membahayakan," kata dia.

Rabu sore, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Komplek Sagulung Bahagia Blok N/3 RT003/008 Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Terduga dan GRD selaku pimpinan, kata Kapolda, bersama-sama merencanakan kegiatan amaliyah (tindak pidana terorisme) di bawah kendali Bahrunnaim.

Selain itu bersama-sama dengan anggota KGR lainnya memfasilitasi dua WNA Republik Rakyat Tiongkok (RRT) etnis Uyghur yang termasuk dalam jaringan teroris the East Turkestan Islamic Movement masuk ke Indonesia secara ilegal dan menyembunyikan keberadaannya selama di Batam.

Terduga juga mengetahui dan ikut serta dalam menjalankan/mengelola Rafiqa Travel milik Rafiqa Halim istri dari Bahrunnaim.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016