Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hampir mayoritas dari seluas 9.000 hektare lahan persawahan dalam kawasan irigasi Manjuto Kiri kabupaten itu beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan pemukiman penduduk.

"Hanya seluas 2.900 hektare lahan dalam kawasan irigasi Manjuto Kiri yang masih berfungsi sebagai areal sawah. Sisanya beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan pemukiman penduduk," kata Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum, Bustari, di Mukomuko, Rabu.

Ia menyatakan selain itu sekitar 1.000 dari 9.000 hektare lahan dalam kawasan irigasi Manjuto Kiri berupa lahan gambut dalam yang tidak bisa difungsikan menjadi sawah.

Menurutnya untuk mengfungsikan lahan gambut tersebut menjadi sawah harus diolah terlebih dahulu. Tetapi pengolahan lahan itu membutuhkan waktu panjang selama 15 hingga 20 tahun.

"Harus memakai jasa konsultan dari Jepang untuk memfungsikan lahan gambut dalam itu menjadi sawah," ujarnya.

Ia menyatakan pihaknya membutuhkan waktu panjang untuk pengeringan air dalam lahan gambut tersebut melalui drainase yang ada di lahan tersebut.

Ia mengatakan pemerintah telah membangun drainase di lahan tersebut, tetapi butuh pemeliharaan agar air dapat mengalir lancar melalui aliran drainase tersebut.

Ia mengatakan hanya melakukan pemeliharaan drainase yang berfungsi untuk mengairi seluas 2.900 hektare sawah yang berada di Kecamatan Air Manjuto dan XIV Koto.

"Perbaikan bendungan dan jaringan tersier yang rusak bagian upaya agar air irigasi mengalir lancar mengalir ke sawah petani setempat," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017