Rejang Lebong (Antara) - Manajemen PT PLN Rayon Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mencabut subsidi listrik untuk 2.000 pelanggan tegangan 900 VA di daerah itu karena dinilai tidak layak.

Kepala Rayon PT PLN Curup A Rafico didampingi Supervisor Administrasi Keuangan dan Pelayanan Pelanggan, Aini Kusningsih, di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pelanggan listrik 900 VA yang subsidinya dicabut itu menyusul pemberlakukan subsidi listrik tepat sasaran oleh pemerintah pusat terhitung sejak awal 2017 lalu.

"Ada 2.000 pelanggan listrik 900 VA yang subsidinya dicabut karena tidak tepat sasaran, pelanggan ini tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong," kata Aini Kusningsih.

Pencabutan subsidi 2.000 pelanggan listrik tegangan 900 voltase ampere tersebut kata dia, setelah pada tahun 2017 lalu pihak PLN secara nasional melakukan verifikasi lapangan guna mengetahui subsidi listrik yang digulirkan pemerintah ini tepat sasaran atau tidak dengan menggunakan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Dengan dicabutnya subsidi listrik untuk 2.000 pelanggan ini tambah dia, maka tarif pemakaian listrik mereka akan dikenakan kenaikan secara bertahap layaknya pelanggan listrik 1.300 VA.

Kenaikan tarif pelanggan 900 VA ini akan berlaku terhitung Janurai hingga Mei mendatang, dimana kenaikan pertama Januari-Februari bagi pelanggan non subsidi dengan besaran tarif Rp751 per KWH. Kemudian pada Maret-April menjadi Rp1.034 per KWH dan pada Mei naik menjadi Rp1.352 per KWH.

Jumlah pelanggan listrik di Rejang Lebong sendiri terhitung sampai dengan akhir 2016 tercatat lebihd ari 69.000 sambungan yang terbagi dalam pelanggan listrik analog (listrik meteran biasa) sebanyak mencapai 53.000 sambungan dan berkisar 16.000 sambungan pengguna listrik prabayar atau listrik pintar.

Dari jumlah pelanggan listrik PLN daerah itu 75 persen adalah pengguna listrik tegangan 450 VA dan 900 VA, sedangkan sisanya adalah pelanggan 1.300 VA keatas.

"Untuk pelanggan listrik 450 VA masih ada sekitar 5.000 pelanggan, mereka ini merupakan pelanggan listrik lama, namun sebagian lagi sudah beralih ke listrik 900 dan 1.300 VA," ujarnya.***1***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017