Musi Rawas, Sumsel (ANTARA Bengkulu) - Jumlah kaum perempuan buta aksara di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini mencapai 5.000 orang yang tersebar di 21 kecamatan di daerah itu.
"Jumlah kaum perempuan yang masih berstatus buta aksara yang tersebar di 227 desa dan kelurahan pada 21 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, tercatat hingga saat ini lebih kurang 5.000 orang, kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Musi Rawas, Yuselina, Jumat.
Mengenai usia kaum perempuan yang menyandang buta aksara di daerah itu, ia mengatakan, berusia antara 15 hingga 40 tahun.
Jumlah kaum perempuan buta aksara yang ada di daerah tersebut kata dia, diketahui berdasarkan data dari BPS setempat pada 2010, karena dari 525 ribu lebih jumlah penduduk Musi Rawas, di antaranya terdapat kelompok kaum perempuan yang tidak bisa baca tulis.
Untuk itu, pihaknya menargetkan hingga 2015, sudah tidak ada lagi kaum perempuan di daerah ini yang menyandang status buta aksara melalui program pemberantasan buta aksara perempuan berkelanjutan, dengan jalan pemberian pelatihan belajar membaca dan menulis melalui kelompok ibu-ibu pengajian yang ada di desa masing-masing.
Untuk mengurangi angka buta aksara di kalangan perempuan di daerah itu, telah dilakukan beberapa upaya, di antaranya, kaum perempuan ini belajar dua kali dalam seminggu, dengan pembinaan langsung oleh petugas yang ditunjuk oleh pemkab daerah itu.
"Kaum perempuan ini, nantinya jika sudah dapat membaca dan menulis selanjutnya dilibatkan dalam kegiatan ibu-ibu baik pengajian, PKK maupun kegiatan lainnya sehingga dapat menimba ilmu pengetahuan melalui pelatihan keterampilan usaha dan kerajinan yang mereka selenggarakan," katanya. (NMD/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
"Jumlah kaum perempuan yang masih berstatus buta aksara yang tersebar di 227 desa dan kelurahan pada 21 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, tercatat hingga saat ini lebih kurang 5.000 orang, kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Musi Rawas, Yuselina, Jumat.
Mengenai usia kaum perempuan yang menyandang buta aksara di daerah itu, ia mengatakan, berusia antara 15 hingga 40 tahun.
Jumlah kaum perempuan buta aksara yang ada di daerah tersebut kata dia, diketahui berdasarkan data dari BPS setempat pada 2010, karena dari 525 ribu lebih jumlah penduduk Musi Rawas, di antaranya terdapat kelompok kaum perempuan yang tidak bisa baca tulis.
Untuk itu, pihaknya menargetkan hingga 2015, sudah tidak ada lagi kaum perempuan di daerah ini yang menyandang status buta aksara melalui program pemberantasan buta aksara perempuan berkelanjutan, dengan jalan pemberian pelatihan belajar membaca dan menulis melalui kelompok ibu-ibu pengajian yang ada di desa masing-masing.
Untuk mengurangi angka buta aksara di kalangan perempuan di daerah itu, telah dilakukan beberapa upaya, di antaranya, kaum perempuan ini belajar dua kali dalam seminggu, dengan pembinaan langsung oleh petugas yang ditunjuk oleh pemkab daerah itu.
"Kaum perempuan ini, nantinya jika sudah dapat membaca dan menulis selanjutnya dilibatkan dalam kegiatan ibu-ibu baik pengajian, PKK maupun kegiatan lainnya sehingga dapat menimba ilmu pengetahuan melalui pelatihan keterampilan usaha dan kerajinan yang mereka selenggarakan," katanya. (NMD/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011