Bengkulu (Antara) - Sejumlah nelayan Kelurahan Pasar Bengkulu, Kota Bengkulu berhenti melaut dan beralih menjadi pemulung limbah batu bara akibat cuaca buruk yang melanda perairan Bengkulu dalam empat hari terakhir.

"Kami memungut limbah batu bara selama dua minggu ini karena cuaca di laut juga tidak menentu," kata Permai, nelayan setempat saat memungut butiran batu bara di Pantai Pasar Bengkulu, Selasa.

Butiran halus batu bara yang dipungut para nelayan itu merupakan limbah dari wilayah pertambangan di hulu Sungai Bengkulu di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.

Limbah batu bara itu terbawa laut melalui muara Sungai Bengkulu yang berada di Kelurahan Pasar Bengkulu.

"Batu bara ini terbawa arus juga jadi lokasinya berpindah-pindah, kemarin sudah sampai di Pantai Jakat, tapi sekarang bergeser lagi ke pantai Pasar Bengkulu," kata dia.

Para nelayan memulung butiran halus batu bara itu menggunakan waring berwarna hijau. Setiap hari mereka dapat mengumpulkan sebanyak 10 hingga 15 karung batu bara.

Permai dibantu istrinya dapat mengumpulkan 20 karung limbah batu bara per hari yang dijual ke pengumpul seharga Rp8.000 per kilogram.

"Kalau angin kencang kami terpaksa melawan ombak untuk mendapatkan batu bara tapi kalau angin tenang, batu bara terbawa arus ke tepi pantai dan bisa dipungut," katanya.

Pantauan di pantai Pasar Bengkulu, sebanyak 20 orang nelayan berjuang mengumpulkan batu bara di tengah terjangan ombak yang kencang.

Angin barat membuat gelombang tinggi dan batu bara tersebut terbawa arus ke wilayah pantai Pasar Bengkulu.***1*** 

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017