Bengkulu (Antara) - Warga Provinsi Bengkulu juga ikut menggelar Aksi Bela Islam atau aksi 112 pada Sabtu (11/2) dengan bentuk kegiatan ibadah sholat subuh berjemaah.
Ketua Dewan Kehormatan MUI Provinsi Bengkulu yang juga pembina gerakan subuh berjemaah, Muhammad Syamlan, menyebutkan, aksi bela Islam dan ulama bisa dilakukan dengan banyak cara tidak harus turun ke jalan saja, salah satunya dengan membangkitkan serta menggelorakan semangat umat untuk sholat subuh berjemaah.
"Bangsa dan negara ini sedang terancam, oleh karena itu kita turut menyelamatkannya, dan bagi umat Islam, spirit kekuatan besar untuk itu adalah dengan gerakan sholat subuh berjemaah di masjid," kata dia.
Kegiatan akan digelar selama dua hari yakni subuh 11 Februari dan 12 Februari. Usai sholat, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan tausiah dan tabligh akbar.
Pada subuh Sabtu, sholat subuh berjemaah dipusatkan di Masjid Baitul Atiq, Kelurahan Sawah Lebar dan pada Minggu, kegiatan digelar di Masjid Al-Muhajirin Kelurahan Kebun Geran, Kota Bengkulu.
"Mari semuanya bangkit, lipat selimut lalu ke masjid, ayo kita bergerak," kata Syamlan yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bengkulu.
Sementara itu, untuk warga Bengkulu yang ingin ikut aksi 112 di Jakarta juga tidak ada larangan karena setiap individu memiliki hak kebebasan untuk menyampaikan aspirasi.
"Bagi yang tidak ke Jakarta di sini juga ada aksi yang sama, dan dengan semangat yang sama juga," ujarnya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Ketua Dewan Kehormatan MUI Provinsi Bengkulu yang juga pembina gerakan subuh berjemaah, Muhammad Syamlan, menyebutkan, aksi bela Islam dan ulama bisa dilakukan dengan banyak cara tidak harus turun ke jalan saja, salah satunya dengan membangkitkan serta menggelorakan semangat umat untuk sholat subuh berjemaah.
"Bangsa dan negara ini sedang terancam, oleh karena itu kita turut menyelamatkannya, dan bagi umat Islam, spirit kekuatan besar untuk itu adalah dengan gerakan sholat subuh berjemaah di masjid," kata dia.
Kegiatan akan digelar selama dua hari yakni subuh 11 Februari dan 12 Februari. Usai sholat, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan tausiah dan tabligh akbar.
Pada subuh Sabtu, sholat subuh berjemaah dipusatkan di Masjid Baitul Atiq, Kelurahan Sawah Lebar dan pada Minggu, kegiatan digelar di Masjid Al-Muhajirin Kelurahan Kebun Geran, Kota Bengkulu.
"Mari semuanya bangkit, lipat selimut lalu ke masjid, ayo kita bergerak," kata Syamlan yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bengkulu.
Sementara itu, untuk warga Bengkulu yang ingin ikut aksi 112 di Jakarta juga tidak ada larangan karena setiap individu memiliki hak kebebasan untuk menyampaikan aspirasi.
"Bagi yang tidak ke Jakarta di sini juga ada aksi yang sama, dan dengan semangat yang sama juga," ujarnya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017