Bengkulu (Antara) - Seorang warga Desa Banjar Sari yang menderita penyakit typus, Malyanto Kaahua, tak bisa dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu sebab transportasi dari dan menuju Enggano lumpuh.

"Tak ada pelayaran dari dan menuju Pulau Enggano dalam dua pekan ini, warga kami tak bisa dibawa ke Bengkulu," kata Koordinator Kepala Suku Pulau Enggano, Harun Kaharuba di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan Malyanto saat ini menjalani pengobatan seadanya di rumah sakit apung di Desa Kaana.

Pengobatan warga yang tidak optimal menurut Raffli hanya satu contoh dari dampak lumpuhnya transportasi dari dan menuju pulau yang berada di tengah Samudera Hindia itu.

"Termasuk pasokan bahan pangan juga sudah mulai dikeluhkan warga karena kapal tidak masuk," ucapnya.

Informasi yang diperoleh dari pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) kata Harun, bahwa kapal feri Pulo Tello sedang menjalani perawatan rutin atau "docking".

Pelayaran terakhir kapal tersebut berlangsung pada Sabtu (6/2) dari Pulau Enggano menuju Kota Bengkulu lalu berangkat ke Jakarta untuk docking.

Sedangkan kapal perintis yang disediakan Kementerian Perhubungan, ucapnya, masih tertahan di Tanjung Priok Jakarta untuk menyelesaikan sejumlah dokumen perjalanan.

"Kami minta pemerintah daerah menyediakan solusi transportasi sehingga masyarakat yang berada di Pulau Enggano bisa kembali ke Bengkulu dan sebaliknya," ucapnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Budi Jatmiko mengatakan kapal feri Pulo Tello menjalani perawatan selama satu bulan dan kapal perintis baru berlayar dari Jakarta menuju Bengkulu.

Sementara jadwal pesawat perintis Susi Air baru menerbangi Bengkulu-Pulau Enggano pada akhir Maret mendatang.

"Transportasi yang bisa digunakan dalam waktu cepat adalah kapal perintis yang diperkirakan tiba di Bengkulu empat hari lagi dan segera berlayar menuju Pulau Enggano," katanya.

Pulau Enggano yang berada di tengah Samudera Hindia yang dihuni lebih 3.000 jiwa. Pulau terluar itu ditempuh dengan pelayaran normal selama 12 jam.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017