Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana melanjutkan kembali pembangunan jalur rel kereta api yang menghubungkan Pulau Baai, Kota Bengkulu, menuju Desa Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong, yang berbatasan dengan Sumatera Selatan.

"Rencana pembangunan rel kereta api yang sempat tertunda akan dilanjutkan lagi," kata Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan rel kereta api sepanjang 117 kilometer itu akan menggunakan tenaga listrik yang dipasok dari pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Pulau Baai, Kota Bengkulu.

Pembangunan rel yang sudah digagas sejak 2006 tersebut akan dipercayakan ke pihak ketiga.

"Selain untuk kelancaran transportasi darat, rel ini akan menjadikan Bengkulu sebagai `outlet` batubara Sumatera Selatan," ucap Gubernur.

Gubernur mengatakan kebutuhan energi menggerakkan mesin kereta api akan dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dengan daya listrik 2x100 Megawatt (MW) yang sudah dimulai pembangunannya.

Keberadaan fasilitas transportasi tersebut juga untuk mengangkut batu bara dari wilayah Sumatera Selatan menuju Bengkulu.

"Kalau batu bara itu tidak diekspor bisa dibeli untuk kebutuhan bahan baku PLTU batu bara," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut rencana pembangunan ini, gubernur meminta dinas teknis terkait untuk segera mengurus perizinan dan syarat lainnya, terutama perizinan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kehutanan.

Calon pengembang jalur kereta api tersebut dari PT Trans Rentang Nusantara Indrajaya, Putra Januar menjelaskan, rencana pembangunan rel kereta api bertenaga listrik tersebut atas pertimbangan sinergi antara hasil batu bara Sumatera Selatan dengan peluang investasi pengelolaan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik yang akan dibangun di Bengkulu.

"Kami tertarik membangun jalur kereta ini dengan rencana pembangunan dimulai tahun depan," ucapnya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017