Bengkulu (Antara) - Manajemen PT Trans Rentang Nusantara Indrajaya menyiapkan investasi sebesar Rp15 triliun untuk membangun rel kereta api dari Pelabuhan Pulau Baai menuju Desa Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong, sepanjang 117 kilometer.

"Kami fokus menuntaskana seluruh perizinan tahun ini, kalau tuntas maka pembangunan dimulai awal 2018," kata Direktur PT Trans Rentang Nusantara, Putra Januar di Bengkulu, Kamis.

Usai bertemu dengan Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti di Bengkulu, Putra mengatakan pembangunan rel kereta api tersebut dalam jangka pendek disiapkan untuk angkutan batu bara dari wilayah Sumatera Selatan.

Pembangunan rel kereta api bertenaga listrik tersebut atas pertimbangan sinergi antara hasil batu bara Sumatera Selatan dengan peluang investasi pengelolaan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik yang akan dibangun di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

Dukungan pemerintah daerah dalam proses perizinan kata Putra sangat penting, terutama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebab sebagian lintasan rel itu melalui kawasan hutan.

"Pembangunan rel ini juga akan mendorong peningkatan ekonomi daerah," katanya.

Dalam jangka panjang kata dia, rel kereta api tersebut juga akan digunakan sebagai angkutan umum untuk memperlancar transportasi warga.

Sementara Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan kebutuhan energi menggerakkan mesin kereta api akan dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dengan daya listrik 2x100 Megawatt (MW) yang dibangun di Pelabuhan Pulau Baai.

"Kalau batu bara itu tidak diekspor bisa dibeli untuk kebutuhan bahan baku PLTU batu bara," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut rencana pembangunan ini, gubernur meminta dinas teknis terkait untuk segera mengurus perizinan dan syarat lainnya, terutama perizinan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kehutanan.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017