Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Bengkulu mulai Februari 2017 kembali menyerap gabah hasil pertanian petani Provinsi Bengkulu.

Kepala Bulog Divisi Regional Bengkulu, Subali Agung Gunawan di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, pada Januari 2017 Bulog belum menyerap gabah petani akibat pergeseran masa panen.

"Masa panen yang seharusnya pada Januari bergeser ke Februari karena pengaruh cuaca dan keterlambatan masa tanam akibat perawatan irigasi," kata dia.

Pada Februari ini Bulog Divre Bengkulu baru menyerap gabah petani sekitar 100 ton dari hasil panen di Kabupaten Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu.

"Memang belum besar, karena belum memasuki panen raya, dan juga sebagian hasil panen petani langsung diserap pasar menutupi kekosongan pasokan di pasar," kata dia lagi.

Bulog optimistis serapan maksimal akan terjadi pada April-Mei, beberapa sentra produksi padi seperti di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara maupun Seluma memasuki masa panen.

Sebagian sentra yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Tengah juga memasuki masa panen pada Maret 2017. Setidaknya, kata dia, pada semester pertama ini Bulog bisa menyerap setengah dari target serapan gabah petani.

"Kita diberi target selama satu tahun yakni sebesar 13.000 ton, dan kita akan kejar target tersebut," ujarnya.

Target serapan pada 2017 ini meningkat dibandingkan dengan 2016 yang ditargetkan sebanyak 9.000 ton, dan Bulog Bengkulu saat itu mampu menyerap gabah petani sebesar 11.900 ton.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017