Bengkulu (Antara) - Tim Pencari dan Penyelamat (SAR) gabungan menemukan jasad Khatam, nelayan Kota Bengkulu yang tenggelam dan hilang selama 48 jam di perairan Bengkulu.

"Jasad korban mengapung di perairan sekitar Teluk Sepang dan sudah dibawa ke rumah duka di Jalan Penurunan," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu, Vice Elesse di Bengkulu, Kamis.

Korban diketahui terjatuh ke laut saat memancing setelah kapal tradisional miliknya terbalik diempas gelombang tinggi pada Selasa (7/3).

Setelah melakukan pencarian selama dua hari, tim SAR gabungan dibantu kelompok masyarakat siaga bencana dari Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu menemukan jasad korban pada Kamis (9/3) pukul 04.00 WIB.

"Jasad korban ditemukan mengapung di laut, sekitar 150 meter dari bibir pantai," ucap Vice.

Setelah dievakuasi, jasad nelayan tersebut langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman oleh keluarganya.

Cuaca buruk yang melanda perairan Bengkulu pada Selasa lalu mengakibatkan tiga kapal nelayan terempas gelombang dan karam.

Satu kapal ikan beranggotakan 40 orang anak buah kapal terempas gelombang dan karam di sekitar Pulau Mega, pulau terluar Bengkulu.

"Kapal nelayan asal Aceh yang karam tapi seluruh anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang melaut di sekitar Pulau Mega," kata Vice.

Sedangkan satu kapal ikan lainnya yang ditumpangi lima anak buah kapal juga terhempas dan karam di sekitar perairan Pulau Tikus dan seluruh anak buah kapal juga berhasil selamat.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017