Bengkulu (Antara) - Seorang pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meresmikan penggunaan ruang pamer dan audiovisual Benteng Marlborough, salah satu peninggalan kolonial Inggris di pesisir Pantai Tapak Paderi, Kota Bengkulu.

Pembuatan ruang pamer dan audiovisual ini untuk meningkatkan pemanfaatan Benteng Marlborough sebagai cagar budaya, kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Najamudin Ramli di Bengkulu, Kamis.

Najamudin yang mewakili Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan penataan sejumlah ruang dalam benteng menjadi ruang pamer dan audiovisual untuk membantu masyarakat memahami nilai penting warisan budaya.

Menurut dia, fasilitas yang dibangun tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal lewat penyelenggaraan sejumlah kegiatan seperti pameran dagang dan budaya di ruang pamer tersebut.

"Perbanyak juga kreasi dan kegiatan yang bermanfaat untuk mengenalkan Indonesia lewat cagar budaya," ucapnya.

Selain dua ruang pamer dan satu ruang audiovisual, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang mengelola Benteng Marlborough juga membangun satu area di samping benteng yang dibangun permanen dengan tulisan "Marlborough".

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Sudoto mengatakan pemanfaatan Benteng Marlborough akan dioptimalkan, salah satunya dengan menggelar "International Bencoolen Dol Festival" di kompleks benteng tersebut pada 2018.

"Kami akan integrasikan dengan pagelaran seni dan budaya daerah dengan penampilan utama adalah musik dol khas Bengkulu," katanya.

Benteng Marlborough merupakan peninggalan Inggris yang didirikan oleh "East India Company" (EIC) pada 1713 hingga 1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan.

Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia Belanda pada 1825-1942, Jepang pada 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017